PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Bupati Pesisir Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat Rusma Yul Anwar mengklaim jalan kabupaten berkondisi buruk di daerah itu mulai berkurang pada 2021.
Penurunan itu sejalan dengan peningkatan jalan berkondisi baik sepanjang periode tersebut seiring program peningkatan kualitas infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan sebagai penunjang kegiatan ekonomi daerah.
“Dengan demikian ongkos distribusi relatif menjadi lebih murah karena biaya produksi jadi lebih rendah,” ungkap bupati di Painan.
BPS mencatat pada 2021 jalan kabupaten di Pesisir Selatan berkondisi baik mencapai 744 kilometer, bertambah 20 kilometer dibanding tahun sebelumnya yang 689 kilometer dari total jalan kabupaten.
Sementara jalan dengan kondiai rusak tecatat 382 kilometer, rusak ringan 255 Kilometer dan rusak berat turun menjadi 976 kilometer, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang 1.008 kilometer.
Penambahan sebagian besar terdapat di area sentra produksi sesuai dengan tema program pembangunan infrastruktur dasar yang fokus pada pemulihan ekonomi pasca pendemi COVID-19.
Bupati mengungkapkan untuk peningkatan kualitas jalan dengan kondisi baik selama periode tersebut pemerintah kabupaten mangalokasikan Rp100 miliar Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Tahun ini temanya masih sama, pemulihan ekonomi pasca pandemi sekaligus sebagai upaya meningkatkan konektivitas antar wilayah di kabupaten,” tutur bupati.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 pemerintah kabupaten menargetkan jalan berkondisi baik sebesar 35,90 persen atau satu persen per tahun.
Sedangkan untuk rasio konektivitas antar wilayah di dalam kabupaten ditargetkan mencapai 63 persen pada akhir tahun RPJMD, sehingga mampu menunjang kegiatan perekonomian masyarakat.
Bupati mengakui salah satu kendala pembangunan ekonomi daerah saat ini adalah masih rendahnya ketersediaan infrastruktur jalan dan jembatan yang berkondisi baik di area sentra produksi.
“Karena biayanya yang cukup besar dan kemampuan keuangan daerah terbatas, apalagi panjang jalan kabupaten di Pesisir Selatan lebih dari 2 ribu Kilometer,” ujar bupati.
Meski demikian kata bupati pemerintah kabupaten tetap berupaya melakukan percepatan penyediaan jalan berkondisi baik melalui pembiayaan dari APBN agar aktifitas ekonomi masyarakat lebih lancar.
Kemudian menjadikan kawasan sentra produksi dan pusat perekonomian sebagai skala prioritas, sehingga ketersediannya memiliki daya ungkit yang besar terhadap ekonomi daerah, khususnya masyarakat.
“Di tengah keterbatasan biaya, perangkat daerah harus mampu menyusun rencana kerja sesuai kebutuhan agar pembangunan tetap berdampak besar,” ujar bupati. (rdr/ant)
Komentar