Terjebak di Konflik Rusia, Begini Kondisi Terbaru Mahasiswa asal Pesisir Selatan

Kesulitan saat ini hanya soal penarikan uang yang terbatas akibat sanksi perang

Rihan Salmon Aziz saat bersama rekan kuliahnya di Rusia.

INTERNASIONAL, RADARSUMBAR.COM – Rihan Salmon Aziz (23), mahasiswa pasca sarjana Ural Federal University yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengatakan perkuliahannya masih lancar di tengah konflik Rusia-Ukraina.

Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia selalu aktif membuka ruang diskusi dengan warga dan mahasiswa Indonesia yang ada di Rusia sambil memantau perkembangan konflik antar kedua negara bekas Soviet itu.

“Alhamdulillah, kami di sini dalam kondisi sehat semua. Kesulitan saat ini hanya soal penarikan uang yang terbatas akibat sanksi perang,” ungkapnya melalui pesan singkat dari Rusia.

Rihan putera asli Kecamatan Bayang itu merupakan alumni Fakultas Olahraga di Universitas Negeri Padang (UNP) yang mendapat beasiswa ke Rusia melalui jalur prestasi olahraga gulat.

Dia mengambil jurusan physical rehabilition dan masih semester II. Sebelumnya, Rihan juga lulus test beasiswa S2 di China, tapi dirinya dan keluarga besar menyarankan agar memilih Rusia.

Mantan atlet olahraga gulat Pesisir Selatan itu bertekad melanjutkan pendidikannya di Negara Beruang Merah itu hingga selesai program doktoral, karena tidak kesempatan beasiswa harus dimanfaatkan dengan baik.

Saat ini menurutnya sebagian besar rute penerbangan dari dan ke Rusia ditutup, sehingga berdampak pada aktivitas warga negara Indonesia yang ada di negara Federasi Rusia.

“Hanya ke beberapa negara saja yang dibuka seperti Abu Dhabi, Dubai, Istanbul, Arab Saudi dan beberapa kota lainnya di Rusia,” terangnya.

Kemudian Kedutaan Besar Indonesia di Rusia juga telah mengeluarkan surat imbauan agar setiap warga Indonesia di Federasi Rusia untuk senantiasa memantau dinamika perkembangan konflik.

Memastikan kecukupan uang tunai untuk kebutuhan hidup sehari-hari di Rusia dan lebih bijak dalam melakukan pengeluaran keuangan.

Kedubes juga mengimbau setiap warga negara Indonesia agar selalu menjaga diri, menghindari kerumunan masyarakat dan senantiasa membawa dokumen pribadi dan senantiasa memantau kondisi melalui berbagai media massa.

“Kedutaan juga memberikan kontak darurat jika terjadi masalah-masalah yang tidak diinginkan pada setiap warga negara Indonesia di Federasi Rusia,” ujarnya. (rdr/ant)

Exit mobile version