Infrastruktur Militer di Ukraina Diserang Rusia, 5 Warga Luka-luka

Militer Rusia menyerang fasilitas penyimpanan BBM dan infrastruktur militer di Lviv, Ukraina Barat. (Foto: REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Militer Rusia menyerang fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) dan infrastruktur militer di wilayah barat Ukraina, tepatnya di Lviv, pada Sabtu (26/3) malam waktu setempat. Imbas insiden ini 5 orang di fasilitas BBM mengalami luka-luka.

Kepala Militer regional Lviv, Maksym Kozytsky, mengatakan dua lokasi yang mendapat serangan dari Ukraina terletak di pemukiman penduduk.

Ia mengatakan sejauh ini belum ada korban meninggal, tetapi lima orang yang berada di sekitar fasilitas BBM mengalami luka-luka. “Tak ada korban meninggal di lokasi pertama. Dan, di lokasi kedua kami masih mencoba memadamkan api,” kata Kozytsky dikutip CNN, Minggu (27/3/2022).

Sementara itu, Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi mengatakan, serangan itu merupakan yang kedua kali selama akhir pekan. “Kami bisa melihat dengan jelas serangan mereka sangat menargetkan sejumlah infrastruktur dan memiliki dampak yang serius,” kata Sadovyi.

Ia kemudian berujar, “Guncangan ledakan juga merusak taman kanak-kanak, sekolah, dan beruntungnya tak ada korban meninggal.”

Sadovyi lalu menyerukan pertahanan udara Ukraina usai serangkaian serangan yang diluncurkan Rusia ke kota itu. Menurutnya, Rusia tak hanya menyerang Lviv tapi juga lokasi lain di Ukraina.

“Kami semua dalam situasi yang sama, sesegera mungkin kami punya persenjataan dengan kualitas yang lebih baik untuk pertahanan udara kita, penyelamat kota dan warga kami termasuk barangkali Anda,” jelas Sadovyi dalam konferensi pers.

Ia juga meminta mereka yang mendengarkan konferensi agar segera pergi ke tempat penampungan. Sebab, tak satu orang pun tahu apa yang akan terjadi sekarang.

Sadovyi juga menilai, serangan Rusia merupakan cara mereka menyapa Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang tengah berada di Polandia. “Ya, seperti diketahui, Lviv hanya berjarak 70 kilometer dari Polandia. Jadi dunia perlu memahami ancaman ini serius,” jelas dia.

Sejak pertama kali menginvasi, Rusia tak henti menyerang sejumlah kota di Ukraina meski mengklaim fase satu agresi sudah selesai. Wilayah sekitar Kyiv, Kharkiv, Mariupol, dan Lviv, terus mengalami serangan dari pasukan Rusia hingga menimbulkan korban jiwa.

Hingga kini, menurut laporan PBB, sebanyak 953 warga sipil tewas, termasuk 78 anak-anak, dan 1.557 orang yang dilaporkan terluka sejak invasi. Sementara itu, menurut data layanan darurat Ukraina, korban tewas mencapai 2.000 orang. (rdr/cnnindonesia.com)

Exit mobile version