Antisipasi Inflasi, Bank Indonesia Dukung Program Pemprov Sumbar

Sumatera Barat berhasil menjadi pengendali inflasi terbaik di Sumatera dengan angka inflasi sebesar 1,4%, namun hingga Maret 2022 ini inflasi Sumbar sudah cukup tinggi, yaitu 2,7%.

Wagub Audy saat memberikan sambutan dalam iven Diseminasi Laporan Perekonomiaan Sumbar.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dalam rangka menyampaikan perkembangan perekonomian di Sumatera Barat sampai akhir tahun 2021, juga memberikan rekomendasi, usulan serta strategi untuk meningkatan laju ekonomi pada tahun 2022.

BI Sumbar menggelar diseminasi laporan perekenomian di Aula Anggun Nan Tongga, Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, (29/3/2022).

Dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama, Kadispar Prov. Luhur Budianda, Ketua Badan Promosi Pariwisata Sumbar Sari Lenggogeni, Sekjen PHRI Maulana Yusran, serta pimpinan OPD lainnya.

Termasuk akademisi, pimpinan perbankan, asosiasi, dan pelaku usaha pariwisata, gelaran strategis itu utamanya membahas upaya-upaya untuk percepatan ekonomi dan antisipasi inflasi di tahun 2022.

Pada tahun 2021, Sumatera Barat berhasil menjadi pengendali inflasi terbaik di Sumatera dengan angka inflasi sebesar 1,4%, namun hingga Maret 2022 ini inflasi Sumbar sudah cukup tinggi, yaitu 2,7%.

Meningkatnya angka ini harus segera diantisipasi dengan strategi yang bisa menahan laju inflasi dengan tepat, salah satunya optimalisasi sektor pertanian dan pariwisata.

“Salah satu upaya dalam penanganan inflasi ini, dapat dimulai dari toko tani yang ada, agar lebih dioptimalkan. Selain itu harus ditingkatkan juga pariwisata untuk mendorong terbentuknya pasar industri kreatif dan UMKM dalam percepatan ekonomi dan pengendalian laju inflasi,” ucap Wahyu Purnama Kepala BI perwakilan Sumatera Barat.

Sementara itu menurut Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, disamping fokus dalam pemulihan, sektor pertanian memang harus segera distabilkan karena Sumatera Barat merupakan provinsi pemasok.

Namun, tidak terpaku dengan hal itu, dia juga telah menyiapkan program-program pariwisata sebagai langkah lainnya dalam mengejar pertumbuhan ekonomi.

“Mengingat pertumbuhan ekonomi triwulan ke-empat di tahun 2021 terus menunjukan perbaikan sebesar 4,38% (yoy) dibanding triwulan ke 3 sebesar 3,31% (yoy).”

“Hal ini seiring meningkatnya mobilitas sehubungan dengan menurunnya level PPKM beberapa kota, serta meningkatnya tingkat vaksinasi di Sumatera Barat,” Audy mengungkapkan.

Untuk itu, dalam rangka mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat, maka pencanangan Visit Beautiful West Sumatera 2023 yang sudah sering digadang-gadang sebagai wujud inovasi dan kreatifitas dalam mendongkrak ekonomi lewat sektor pariwisata harus disukseskan.

“Sumatera Barat memiliki potensi besar untuk menggelar event-event nasional maupun internasional, dikarenakan kita memiliki infrastruktur yang mendukung, salah satunya rute penerbangan internasional yang akan dibuka kembali, terutama Kuala Lumpur-Padang, as soon as possible,” lanjut Audy.

Dengan pembukaan kembali penerbangan Kuala Lumpur diharapkan bisa menjadi pendorong pariwisata, peningkatan perekenomian sekaligus upaya menahan laju kebaikan inflasi di Sumatera Barat. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version