PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo meminta kepada Perwakilan BKKBN Sumatera Barat menekan persentase masyarakat yang tidak terlayani fasilitas Keluarga Berencana (KB) yang masih di angka 22 persen lebih di tahun 2022.
“Ini persoalan layanan yang perlu ditingkatkan lebih baik, kasusnya mereka ingin melakukan KB tapi tidak mendapatkan pelayanan yang baik,” kata di saat membuat Rakerda Bangga Kencana BKKBN Sumbar secara virtual di Padang, Rabu (30/3/2022).
Ia meminta agar pelayanan KB di Sumbar ditingkatkan hingga ke pelosok daerah sehingga dapat diakses pasangan yang ingin melaksanakan program keluarga berencana. “Saya minta ini jadi perhatian sehingga akses pelayanan KB semakin mudah diakses masyarakat,” kata dia.
Ia mengatakan BKKBN saat ini memiliki tugas utama menciptakan keluarga yang berbahagia dan berkualitas dengan pertumbuhan yang seimbang.
Target saat ini tentu pasangan usia muda yang dirangkul untuk menciptakan keluarga yang sejahtera. “Ini tugas kota bersama saat ini mulai dari menekan pernikahan usia muda dan mencegah hamil muda,” kata dia.
Ia mengatakan perempuan Indonesia menikah pada umur 26 tahun dan di Sumbar masih di umur 22 tahun. “Ini yang perlu diperbaiki agar pasangan muda melakukan perencanaan menikah dan melahirkan anak,” kata dia
Selain itu angka pasangan yang menggunakan kontrasepsi di angka 50,6 persen dan ini harus didorong agar lebih baik.
Menurut dia kunci bangsa ini meraih bonus demografi dengan mempersiapkan generasi muda yang memiliki pekerjaan baik, mempersiapkan mereka tidak putus sekolah dan mempersiapkan rumah tangga dengan baik.
“Jika kita gagal mempersiapkan hari ini maka bonus demografi pada 2045 tidak akan kita raih,” katanya. (rdr/ant)