Disamping agrikultur dan destinasi wisata, Sumatera Barat juga memiliki masjid raya yang meraih penghargaan sebagai one of most beautiful design in the world beberapa bulan yang lalu, serta memiliki situs warisan dunia yang sudah diresmikan UNESCO di kota Sawahlunto.
Peluang investasi dan pengembangan di Sumbar menurut Wagub masih sangat terbuka lebar, seperti di kawasan Mandeh, Kepulauan Mentawai, masih membutuhkan pengembangan resort, pulau cubadak dan masih banyak lagi yang lain.
“Peluang dalam pengembangan resort di Sumatera Barat sendiri juga masih terbuka lebar. Di samping kepulauan, kita juga memiliki perikanan yang baik di sepanjang perairan, ini merupakan peluang besar di karenakan jumlah tangkapan kita yang banyak.”
“Namun, daya tampung hasil tangkapan masih kurang, serta olahan ikan segar yang bisa berupa ikan kalengan pun dapat menjadi peluang bisnis di Sumatera Barat,” lanjut Audy dalam paparannya.
Walau dalam situasi pandemi Covid-19, di sektor agrikultur, baik kehutanan, perikanan maupun pertanian tetap stabil, dan semakin membaik tiap tahunnya, ini juga tentu menjadi daya saing Sumatera Barat dalam membuka peluang investasi dan bisnis.
“Sumatera Barat sendiri sangat terbuka untuk menjalin kerjasama baik dalam peluang dan proyeksi investasi, bahkan perihal pengurusan regulasi dan kebijakan dengan Qatar pun kita lakukan penyederhanaan agar memudahkan investor dalam menjangkau dan membangun bisnisnya disini,” tutup Audy dalam pemaparannya.
Dihadiri oleh CEO Qatar Investment Authority Mansoor Bin Ebrahim Al Mahmoud, anggota dewan KADIN Qatar Mohamed Bin Jawhar, serta CEO Indosat Ooredo Hutchinson Vikram Sinha dari pihak Qatar, menyambut baik dan menyampaikan ketertarikan pihaknya atas berbagai macam kesempatan dalam berinvestasi di Indonesia, khususnya di IKN dan juga Sumatera. (rdr)