HEALTH, RADARSUMBAR.COM – Tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki jaringan sel agar bisa bekerja dengan baik. Namun, terlalu banyak asupan nutrisi ini juga dapat berbahaya bagi tubuh.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan University of Worcester, Inggris, diet tinggi protein dapat menurunkan testosteron pria hingga 37 persen.
Untuk rerata pria, ini akan menyebabkan kadar testosteron rendah, yang secara medis disebut hipogonadisme.
“Tingkat testosteron yang rendah menyebabkan jumlah sperma menurun, yang merupakan penentu utama kesuburan pria,” jelas peneliti utama sekaligus ahli gizi Joe Whittaker, dilansir The Sun.
Ia melanjutkan, “Dalam penelitian kami, diet tinggi protein menyebabkan testosteron rendah, jadi sangat mungkin ini juga menyebabkan jumlah sperma yang rendah, yang akan mengurangi kesuburan pria.”
Diet tinggi protein adalah diet di mana 35 persen kalorinya berasal dari protein, seperti daging, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan. Untuk seorang pria yang makan 2.500 kalori per hari, ini berarti mereka makan sekitar 865 kalori dalam protein.
Itu setara dengan tiga butir telur untuk sarapan (240kkal), dada ayam untuk makan siang (212kkal), dan 250g daging merah cincang saat makan malam (420kkal).
Whittaker menebak sekitar satu persen pria makan protein sebanyak itu untuk membangun ototnya. Bahkan, beberapa mengonsumsi protein shake.
Dia merekomendasikan untuk tetap berpegang pada batas protein di bawah 30 persen, atau 15 hingga 25 persen jika ingin memiliki momongan.
“Kurangi alkohol, berhenti merokok, berolahraga secara teratur, turunkan berat badan jika perlu, dan makan makanan yang kaya akan makanan utuh, tidak diproses, dan bergizi,” tambahnya.
British Nutrition Foundation menyarankan asupan protein per hari berdasarkan berapa banyak yang dibutuhkan per kilogram (kg) dari berat badan.
“Untuk orang dewasa adalah 0,75 gram per kg berat badan. Rekomendasi saat ini adalah 56 gram per hari untuk pria dan 45 gram per hari untuk wanita (dari berat badan 75 kilogram untuk pria dan 60 kilogram untuk wanita),” tulis mereka. (rdr/hmk)