PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemko Padang melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Padang membedah rumah 11 keluarga tidak mampu di 11 kecamatan selama Ramadan ini dalam program Semalam di Palanta atau Semata.
Di tahun 2022, Baznas Kota Padang akan menyalurkan bantuan bedah rumah tiga rumah per kecamatan. Masing-masing rumah mendapatkan bantuan Rp25 juta, sehingga total bantuan bedah rumah yang akan disalurkan Rp825 juta.
“Ini bentuk kepedulian Pemko Padang terhadap warganya, di samping program-program lainnya, seperti, program keluarga harapan, pembinaan UMKM dan sebagainya,” ungkap Wali Kota Padang, Hendri Septa saat menjemput penerima bantuan bedah rumah, Syaiful Efendi dan keluarga di Bungus Teluk Kabung, Rabu (6/4/2022).
Syaiful Efendi dan keluarga merupakan salah satu diantara 11 keluarga yang menerima bantuan bedah rumah dalam program Semata.
Mereka dijemput langsung oleh Wali Kota Padang ke rumahnya di Jalan Cindakir RT 01 RW 03, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, untuk dibawa bermalam di Rumah Dinas selama satu malam.
Syamsul Effendi dibawa bersama istrinya Roslaini beserta tiga buah hati mereka, Kurnia Ilham, Rosita Sanu dan Risan Efendi. Selama di Rumah Dinas, mereka menjadi tamu kehormatan Wali Kota, dan diajak berbuka bersama, bercengkrama dengan tamu-tamu Wali Kota lainnya, serta shalat tarawih dan tausiah Ramadan.
Kemudian, dilanjutkan dengan sahur bersama Wali Kota dan keluarga. Menurut Hendri, Ramadan 1443 H ini, jumlah keluarga yang mendapatkan keberkahan program Semata bertambah dari delapan keluarga menjadi sebelas keluarga.
Tidak ada yang membahagiakan di bulan suci ini, selain berbagi dengan sesama, terutama mereka yang benar-benar membutuhkan.
Rumah adalah kebutuhan pokok, tempat berteduh dari panas dan hujan, tempat merangkai hari dan cerita bersama keluarga tercinta.
Sebab itulah Semata hadir. Hendri Septa ingin membuat warga yang terpilih dalam program ini dapat merasakan tempat tinggal yang nyaman.
“Namun, masih banyak saudara kita yang kurang beruntung yang belum mampu mewujudkan rumah yang nyaman, bahkan jauh dari kata layak,” ujar Hendri Septa.
“Sebelum mereka nyaman di rumahnya sendiri, kita buat nyaman di rumah dinas terlebih dahulu. Kita layani bak si empunya rumah. Sebab rumah dinas yang kami tempati saat ini, juga merupakan rumah rakyat,” tambahnya kemudian.
Seumur Hidup Belum Pernah Lihat Pantai Padang
Selain diajak menginap di Rumah Dinas, keluarga penerima program Semata juga diajak jalan-jalan diantaranya menyusuri Pantai Padang. Ilham, anak pertama Syamsul yang berusia 12 tahun sangat terharu ketika melihat pantai yang diapit dua masjid tersebut.
Diakuinya, meski di kampung terkenal sebagai Si Bolang yang menunjukkan jalan bagi orang luar ke Air Terjun Lubuk Hitam, namun dia belum pernah seumur hidup melihat langsung Pantai Padang.
“Ilham sekalipun belum pernah main ke Pantai Padang yang sering dia dengar dari orang-orang selama ini. Alhamdulillah hari ini berkat ikut Semata, anak kami bisa melihat Pantai Padang secara langsung,” tutur ibunya Roslaini.
Rasa haru Ilham kian memuncak ketika sampai di rumah dinas dimana ia akan bermalam disana. Matanya berkaca-kaca memandang langit-langit rumah dinas yang sangat indah menurutnya. Hal yang sama juga dirasakan sang Ibu.
“Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada pak Wali telah memberikan bantuan bedah rumah dan mengajak keluarga kami bermalam di rumah dinas beliau.”
“Semoga Allah membalas kebaikan pak Wali beserta bapak dan ibu semua yang peduli pada kami,” tutupnya. (rdr)