“Karena itu, kalau sekarang belum ada aturan terkait premanisme ini. Segera buat. Agar perantau dan wisatawan nyaman,” katanya.
Selain itu kebersihan toilet di tempat ibadah dan tempat kuliner dan destinasi wisata harus diperhatikan. Jangan sampai ada lokasi yang indah, tempat makan yang enak, masjid yang megah tetapi toiletnya berbanding terbalik, kotor.
Perlu juga diperhatikan warung-warung makan. Harus ada daftar menu dan harga supaya perantau atau wisatawan tidak merasa ditipu karena harus membayar lebih mahal.
“Kalau bisa jalan-jalan kita juga dibersihkan karena diperkirakan akan banyak perantau pulang lewat jalan darat. Pemprov Sumbar juga akan semaksimal mungkin untuk memperbaiki kondisi jalan agar layak untuk dilewati,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyoroti aksi warga yang mengumpulkan sumbangan dari pengendara di jalan raya.
Ia meminta agar kegiatan ini sedapat mungkin dihentikan karena dapat mengancam keselamatan warga itu sendiri dan berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu-lintas. (rdr/ant)