Sementara itu, neraca komoditas pangan yang mengalami defisit adalah kedelai minus 2,5 juta ton, bawang putih minus 366 ribu ton, daging sapi minus 134 ribu ton, dan gula konsumsi minus 234 ribu ton.
Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya akan melakukan berbagai pendekatan khusus guna mengantisipasi harga pangan yang melonjak.
“Komoditas pangan seperti kedelai, bawang merah, dan daging yang rawan naik akan melalui pendekatan jangka sangat pendek atau darurat, dimana ini ada agenda sementara dan permanen yang sudah kami siapkan,” katanya.
Lebih lanjut, Syahrul menargetkan sejumlah komoditas utama terpasok dengan baik pada tahun depan.
Komoditas pangan tersebut adalah padi sebesar 56,08 juta ton, bawang merang 1,71 juta ton, tebu 37,15 juta ton, daging sapi 465 ribu ton, jagung 23,21 juta ton, cabai 2,93 juta ton, kopi 810 ribu ton, kakao 782 ribu ton, bawang putih 45,45 ribu ton, kedelai 0,55 juta ton, dan kelapa 2,99 juta ton. (rdr/cnnindonesia.com)