JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dikeroyok massa aksi tak dikenal di depan gedung DPR/MPR RI pada Senin (11/4/2022). Selain dikeroyok, Ade Armando juga sempat ditelanjangi massa.
Massa aksi yang mengeroyok Ade adalah demonstran yang tidak puas dengan massa mahasiswa yang membubarkan diri usai ditemui perwakilan Anggota DPR.
Sebelum mengeroyok Ade, massa mencoba memprovokasi para mahasiswa dengan lembaran botol minuman.
Ade yang berada di tengah-tengah tiba-tiba dipukuli massa tanpa perlindungan. Selain dipukuli, Ade pun ditendang.
Teman-teman Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) pun kewalahan dan jadi bulan-bulanan massa yang terlihat marah. “Bunuh, bunuh Ade Armando,” teriak massa yang anarkis itu.
Tidak ada aparat yang terlihat mengamankan Ade Armando, karena terfokus pada keamanan para Anggota DPR RI yang menemui mahasiswa. Seperti diketahui, ribuan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi BEM SI akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Mereka ditemui Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, Rahmat Gobel dan Lodewick Fredrich Paulus. Di atas mimbar orasi, Sufmi mengatakan dirinya menjamin aspirasi mahasiswa akan disampaikan kepada pemerintah.
Terkait penundaan pemilu, Sufmi pun menegaskan tidak akan menyetujui langkah-langkah yang inkonstitusional. Untuk penundaan pemilu DPR, MPR bersepakat proses yang tidak konstitusional tidak akan dijalankan.
Dia pun meyampaikan bahwa Selasa (12/4/2022), Presiden Jokowi akan melantik anggota KPU yang baru. “Kami akan jamin akan proses tahapan pemilu akan berjalan sebgaimana mestinya,” ujarnya. (rdr)