JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – PT Semen Padang melalui Tim Reaksi Cepat menyalurkan air bersih kepada warga di Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang setelah wilayah itu mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau.
“Musim kemarau telah mengakibatkan sejumlah daerah di Kota Padang mengalami krisis air bersih, merespon kondisi itu kami mengirim bantuan air bersih kepada warga,” kata Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati di Padang, Selasa (12/4/2022).
Menurutnya, karena sejak beberapa minggu terakhir di kawasan Lubuk Kilangan tidak turun hujan air sumur masyarakat sudah banyak yang kering.
“Jadi bantuan air bersih ini bentuk respons perusahaan terhadap kesulitan yang dialami masyarakat lingkungan yang kekurangan air bersih, yang telah didistribusikan sejak pekan pertama Ramadan,” kata dia.
Bantuan air bersih disalurkan di Kelurahan Padang Besi. Berdasarkan pengakuan masyarakat Padang Besi, ada empat kawasan atau RW yang mengalami krisis air bersih.
Saat ini, relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) PT Semen Padang tengah mendistribusikan air bersih di kawasan tersebut.
“Ada dua tangki air yang dikerahkan perusahaan untuk mendistribusikan air bersih. Ada 60 kepala keluarga yang dapat bantuan air bersih,” ujarnya.
Sementara Wakil Koordinator TRC Semen Padang Marsudi menambahkan pihaknya juga mendistribusikan bantuan air bersih di Kelurahan Padang Besi, termasuk di Masjid Darussalam Padang Besi.
“Jadi untuk Padang Besi ini merupakan yang kedua pendistribusian air bersihnya. Bahkan pada hari pertama, kami juga mengisi tiga tandon penampung air bersih ukuran 1.000 liter dan dua unit sumur tanah,” katanya.
Selain di Padang Besi, TRC Semen Padang juga mendistribusikan air bersih sebanyak 28.000 liter untuk masyarakat Batu Gadang.
“Bantuan tersebut juga atas permintaan masyarakat, jumlah yang dibantu juga sekitar 60 KK,” ujarnya.
Salah seorang warga Padang besi Syafruddin menyampaikan terima kasih atas bantuan air bersih apalagi sudah dua minggu ia mengalami kekeringan.
Sebelum ada bantuan air bersih dari PT Semen Padang, Syafruddin menyebut bahwa keluarganya hanya mengharapkan air bersih dari sumur tetangganya. Namun akibat kemarau, debit air sumur tetangga juga sudah mulai mengering.
Hal yang sama juga disampaikan warga Padang Besi lainnya, Afriyeni yang mengatakan masyarakat yang mengalami krisis air bersih pada umumnya adalah masyarakat yang air bersihnya bersumber dari Pamsimas. “Ini akibat kemarau, sehingga air tidak mengalir ke intake Pamsimas,” katanya. (rdr)