JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Korban tewas akibat tanah longsor dan banjir di Filipina yang dipicu badai tropis Megi bertambah menjadi 115 orang. Lebih banyak jasad korban ditemukan di desa-desa yang kini tertimbun lumpur.
Seperti dilansir AFP, Kamis (14/4/2022), sejumlah orang lainnya dilaporkan masih hilang dan dikhawatirkan tewas setelah badai tropis Megi, yang dijuluki badai terkuat di Filipina tahun ini, memicu hujan deras selama berhari-hari yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi.
Di wilayah Provinsi Leyte, yang terdampak badai tropis Megi paling parah, tanah longsor menghancurkan area pertanian dan perikanan. Rumah-rumah pun hancur akibat terjangan badai itu.
Wilayah Filipina yang rawan bencana ini secara rutin dilanda badai, termasuk topan super Haiyan tahun 2013. Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai-badai menjadi semakin kuat karena Bumi menghangat akibat perubahan iklim yang dipicu manusia.
Para petugas darurat di wilayah Abuyog telah mengevakuasi puluhan jenazah dari desa pesisir yang hancur diterjang tanah longsor pada Selasa (12/4/2022) waktu setempat.
Otoritas setempat menyebut sedikitnya 26 orang tewas dan sekitar 150 orang lainnya hilang akibat longsor, dengan kecil harapan untuk menemukan korban selamat.
Sekitar 86 korban tewas lainnya ditemukan di desa-desa yang ada di sekitar Baybay City, dengan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka. Disebutkan juga bahwa lebih dari 100 orang lainnya di area yang sama dilaporkan masih hilang.
Tiga orang lainnya, menurut badan penanggulangan bencana Filipina, tewas tenggelam di pulau utama Mindanao. (rdr/detik.com)