Dirikan Tenda Darurat, Pemko Padang Serahkan Bantuan Sahur untuk Korban Puting Beliung

Rumah warga di Kelurahan Pasir Nan Tigo, Koto Tangah, Padang, Sumbar, mengalami rusak akibat terjangan puting beliung Kamis (14/4) malam. (ANTARA/FathulAbdi)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mendirikan tenda darurat bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat puting beliung di Kelurahan Pasir Nan Tigo, Koto Tangah, pada Kamis (14/4/2022) malam.

“Tenda darurat sudah didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang bagi warga yang terdampak angin puting beliung,” kata Camat Koto Tangah Junie Nursyamza, di Padang, Jumat (15/4/2022) pagi.

Ia mengatakan tenda darurat tersebut diharapkan bisa digunakan sementara oleh warga yang rumahnya belum bisa ditempati, apalagi saat hujan terjadi.

Mengingat angin puting beliung menerbangkan atap rumah warga sehingga bangunan tidak lagi memiliki penutup bagian atas.

Selain tenda darurat, katanya, Dinas Sosial Padang juga telah menyerahkan bantuan berupa bahan makanan pokok serta minuman bagi warga untuk sahur.

“BPBD juga mendirikan posko sementara di lokasi, sementara bagi warga yang belum memasak diarahkan ke rumah tetangga yang tidak rusak,” katanya.

Junie mengatakan pihaknya juga akan bertindak cepat untuk menangani dampak bencana itu terutama bagi rumah yang rusak parah.

Berdasarkan data sementara pihaknya mencatat ada sekitar 40 rumah warga yang terdampak, sepuluh unit di antaranya mengalami rusak berat.

“Kecamatan memfasilitasi pencairan dana hibah dari bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Basznas serta dana dari kecamatan sendiri untuk membantu, semoga segera diperbaiki,” katanya.

Meskipun merusak sepuluh unit rumah warga, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa bencana.

Salah seorang warga Silvia Eka Putri (41) menerangkan kejadian puting beliung terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, saat dirinya tengah berwuduk sebelum shalat Isya.

“Saat itu saya sedang berwuduk, tiba-tiba angin kencang datang disertai suara gemuruh. Angin kencang itu merusak rumah serta menerbangkan atap rumah saya,” katanya.

Ia berharap bantuan dari pemerintah segera didapatkan untuk perbaikan rumah, sehingga bangunan yang tidak lagi beratap bisa kembali ditempati keluarganya dengan tiga orang anak. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version