Dari 300 wanita penderita MS, hampir satu dari empatnya melaporkan pernah mengalami pelecehan di masa kanak-anak.
Hubungan paling menonjol antara trauma dan MS terlihat pada wanita korban pelecehan seksual (dengan peningkatan risiko 65%), dan wanita yang mengalami lebih dari satu jenis trauma (peningkatan risiko 66% hingga 93%).
Peneliti menduga alasannya karena trauma dapat merangsang respons stres tubuh secara berlebihan dan menganggu sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh mengalami stres kronis dan peradangan yang dapat memicu MS.
Tetapi, peneliti menekankan bahwa studi observasional ini tidak dapat menentukan penyebab dan hanya bisa menunjukkan hubungan.
Meski begitu, studi ini tetap menjadi pengingat penting untuk mencegah pengalaman traumatis di masa kanak-kanak agar mereka memiliki kehidupan yang lebih baik. (rdr/hmk)