AGAM, RADARSUMBAR.COM-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatra Barat mencatat sekitar 10 hektare lahan di daerah itu terbakar selama 14 hari semenjak 22 Maret sampai 4 April 2022 atau dua pekan.
“10 hektare lahan terbakar itu berupa kelapa sawit, hutan lindung dan lainnya,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rinaldi di Lubukbasung, Sabtu.
Ia mengatakan, lahan terbakar itu tersebar di Bukik Limbayuang, Jorong Bini Nagari Kamang Hilia, Kecamatan Kamangmagek sekitar satu hektare pada Selasa (22/3). Kuranji Sungai Sirah, Jorong Durian Kapeh, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darussalam, Kecamatan Tanjungmutiara sekitar 3,5 hektare pada Minggu (27/3).
Setelah itu, Dusun Pincuran, Jorong Baruah, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso sekitar 0,6 hektare pada Senin (28/3), Bukit Godong, Jorong Tangah, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso sekitar 0,4 hektare pada Senin (28/3).
Sedangkan di Bukit Aia Gambuag, Jorong Kampung Melayu, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampeknagari sekitar dua hektare pada Sabtu (2/4).
Sementara di Bungo, Jorong Tigo Kampuang, Nagari Salo, Kecamatan Baso pada Minggu (3/4) dan Sungai Tanang, Nagari Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu sekitar 0.5 hektare pada Minggi (3/4).
“Kebakaran itu terjadi di lima kecamatan dan penyebab sedang proses penyelidikan,” katanya.
Akibat kebakaran itu, petani mengalami kerugian sekitar puluhan juta rupiah, karena lahan sawit mereka hangus terbakar.
Sedangkan korban jiwa akibat kejadian itu tidak ada.
Dengan kejadian itu, ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara tidak membuang puntung rokok sembarang tempat, tidak membakar hasil rambahan dan lainnya.
Bupati Agam juga telah mengeluarkan surat edaran dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. “Perani harus mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, agar tidak menjalar ke lokasi lain,” katanya. (ant/rdr)