PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pembuatan paspor di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang lesu karena terdampak pandemi COVID-19 sejak dua tahun terakhir secara perlahan mulai naik kembali.
Angka pembuatan paspor yang biasanya rata-rata hanya sepuluh hingga belasan orang per hari, kini naik menjadi 50 hingga 70 orang dalam satu hari.
“Peningkatan terjadi sejak awal April dan terus merangkak naik hingga saat ini, sehari rata-rata di angka lima puluh hingga tujuh puluh orang,” kata Kepala Kantor Wilayah Kenenkumham Sumbar R Andika Dwi Prasetya, saat meninjau langsung pelayanan di Kantor Imigrasi Padang, Selasa (19/4/2022).
Ia menjelaskan peningkatan angka pembuat paspor itu tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang membuka kembali akses umrah bagi negara lain termasuk Indonesia pada 8 Januari 2022.
“Jika menilik tujuan dari para pembuat paspor itu maka yang paling banyak adalah untuk tujuan Umrah, meskipun ada juga satu atau dua orang untuk kepentingan berobat dan lainnya,” katanya.
Andika mengamini bahwa pembuatan paspor oleh masyarakat Sumbar selama ini memang dipengaruhi oleh kepentingan Haji dan Umrah di samping tujuan yang lain.
“Namun dalam dua tahun terakhir masyarakat tidak bisa pergi ke tanah suci karena terdampak pandemi COVID-19, kini warga antusias membuat paspor karena akses umrah telah dibuka kembali,” jelasnya.
Andika mendatangi Kantor Imigrasi Padang siang didampingi oleh Kepala Divisi Imigrasi Kemenkumham Sumbar Novianto S guna memastikan pelayanan oleh jajarannya berjalan maksimal.
Ia meminta kepada seluruh pegawai agar tidak menganggap naiknya angka pembuat paspor itu sebagai sebagai beban, namun sebagai wadah untuk berbakti kepada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Andika juga sempat menemui serta menyalami warga yang tengah menunggu antrean pengurusan paspor, serta berdialog untuk menghimpun masukan dari masyarakat.
Salah seorang warga yaitu Suar Tambun Taher (73) menceritakan dirinya memang sengaja membuat paspor agar bisa berangkat umrah pada Oktober 2022.
“Saya sudah menunda pembuatan paspor selama dua tahun akibat pandemi, tapi sekarang Umrah sudah dibuka lagi akhirnya saya membuat paspor,” kata warga yang berasal dari Kabupaten Sijunjung itu.
Saat ditanyai soal pelayanan di Kantor Imigrasi Padang ia mengatakan sudah bagus karena ruang tunggunya nyaman, tidak panas, aman, tidak berbelit-belit, dan ada ruang tempat bermain anak-anak.
“Khusus yang pakai tadi adalah Layanan Ramah HAM karena usia saya sudah 73 tahun, layanan ini berguna bagi Lansia seperti saya,” katanya.
Sementara itu Kepala Imigrasi Padang Napis mengatakan pihaknya terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada warga sekalipun di tengah pandemi COVID-19 seperti program Eazy Paspor, M-Paspor, dan lainnya
Pihaknya juga terus memperluas jangkauan ke sebelas wilayah Kerja Imigrasi Padang yaitu Kota Padang, Pariaman, Solok, dan Sawahlunto.
Kemudian Kabupaten Padangpariaman, Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai, Solok, Sijunjung, Dharmasraya dan Solok Selatan. (rdr/ant)