PADANG, RADARSUMBAR.COM – Tim Opsnal Polsek Lubuk Kilangan menjadi korban aksi pemukulan dan penyiraman bensin ketika melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku penganiayaan.
Aksi itu terjadi pada Selasa (19/4/2022) malam di Jalan Lakuak, Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan.
Setidaknya ada tiga personil Tim Opsnal menjadi korban pemukulan tersebut, bahkan Dantim Aipda Andres Pranata disiram bensin oleh salah seorang anggota keluarga pelaku. Ketiga personil itu mengalami luka lebam dan memar di sekujur tubuh mereka.
Informasi yang diterima Radarsumbar.com, awal kejadian berawal dari kasus penganiayaan yang dilakukan R (16) warga Batu Gadang, kemudian dilaporkan oleh korban F (16) yang juga warga Batu Gadang. Sehingga, korban dan orangtuanya membuat laporan ke Polsek Lubuk Kilangan.
Mendapat laporan tersebut, empat Tim Opsnal yang dikomandoi oleh Aipda Andres Pranata mendatangi TKP dan rumah pelaku. Ketika personil datang ke rumah pelaku guna meminta keterangan, keluarganya mengatakan pria 16 tahun itu tidak ada di rumah.
Polisi sudah berusaha membujuk orangtua pelaku, tapi mereka tidak mau mendengarkan penjelasan polisi dan beralasan bahwa anaknya tidak bersalah, sehingga masalahnya cukup ditangani oleh RT dan RW setempat.
Setelah itu, terjadilah cekcok antara pihak keluarga pelaku dengan polisi. Tiba-tiba salah satu keluarga pelaku menyiramkan pertalite yang dikemas dalam satu botol air mineral ke petugas polisi dari arah belakang sambil berkata ‘bakar, bakar, bakar’.
“Personil kita langsung menyelamatkan rekannya karena takut dibakar oleh keluarga pelaku. Si pelaku juga muncul dari dalam rumah sambil membawa satu botol bensin dan mengejar kita dengan bensin yang sudah disiapkan. Demi keamanan seluruh personil mundur,” ujar Aipda Andres kepada Radarsumbar.com.
Aipda Andres Pranata pun meminta bantuan ke Polsek Luki. Tak berapa lama, mobil patroli dengan enam personel berpakaian dinas lengkap sampai ke lokasi dan mencoba mengamakan pelaku. Kondisi pun semakin tak terkendali. Keluarga korban pun menyerang polisi yang datang.
“Tiga orang petugas dikeoroyok, termasuk saya. Karena mereka merasa anaknya tidak bersalah. Kita memang tidak melepaskan tembakan peringatan mengingat kondisi masih Ramadan dan orang sedang salat. Kita tak mau ganggu orang beribadah,” tutur Aipda Andres.
Akhirnya, Rabu (20/4/2022) siang, Kapolsek membujuk secara persuasif semua keluarga yang melakukan pengeroyokan dan menyiram bensin untuk menyerahkan diri ke Polsek Luki. Lima orang satu keluarga datang menyerahkan diri ke Polsek Lubuk Kilangan.
“Dengan cara persuasif, pelaku pengeroyokan dan penyiramkan bensin ke personil Opsnal kita sudah menyerahkan diri. Mulai dari pelaku R, tiga kakaknya dan satu ayahnya langsung diamankan dan masih dimintai keteranganya,” tutup Kapolsek. (rdr-007)