Sementara itu, Ketua Pemuda Jorong Subarang, Randa menyebutkan ide mendirikan pasar kuliner itu berawal dari banyaknya pengendara yang berhenti untuk istirahat dan shalat di Masjid Lillah yang berada di pinggir jalan.
Saat itu, para pengendara singgah kemudian melanjutkan perjalanan setelah shalat. Dari hal itu timbul ide kreatif dari pemuda untuk membuat pasar kuliner di depan masjid.
“Jadi sembari istirahat usai sholat, mereka bisa menikmati beragam kuliner khas daerah termasuk kopi dan sajian kawa daun,” ujarnya.
Ia berharap dengan diresmikannya pasar kuliner oleh Wagub, tempat itu akan makin dikenal dan makin banyak yang singgah sehingga perekonomian masyarakat juga bergerak.
Selain pasar kuliner, generasi muda Jorong Subarang juga membuat kain sarung batik tulis sebagai salah satu buah tangan yang bisa dibeli oleh pengendara yang singgah. (rdr/ant)