SOLSEL, RADARSUMBAR.COM – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil kebun rakyat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat turun sebesar Rp800 per kilogram dari Rp3.110 menjadi Rp2.310 per kilogram pada Minggu (24/4/2022) malam.
“Akibat turunnya harga TBS kelapa sawit, kami pedagang jadi rugi karena membeli sebelum pengumuman penurunan harga di saat harga beli ke petani masih tinggi,” kata pengumpul (RAM) kelapa sawit hasil perkebunan masyarakat atau petani kelapa sawit, Arif di Padang Aro, Senin.
Ia mengaku merugi sekitar Rp8 juta atau 10 ton kelapa sawit yang dibeli pada Minggu, sementara dijual ke pabrik pada Senin pagi. Selain itu, katanya, penjualan ke pabrik juga dibatasi jumlahnya sedangkan panen masyarakat saat ini sedang melimpah.
Sebagai contoh, katanya, PTPN VI membatasi hanya membeli 150 ton kelapa sawit sehari atau sekitar 20 truk pengangkut sedangkan yang antre saja pagi tadi sekitat 30 kendaraan.
Untuk pabrik lain, katanya, juga melakukan hal yang sama yaitu membatasi pembelian dari RAM. Selain itu, katanya pada 28 April seluruh pabrik juga akan ditutup karena libur nasional sehingga petani berlomba memanen saat ini.
“Kalau tidak disegerakan panen maka petani akan rugi karena bisa saja buah membusuk karena terlambat panen maka petani sekarang berlomba-lomba panen,” katanya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan Joko Nugroho mengatakan, juga sudah mendapat informasi terkait penurunan harga TBS kelapa sawit mulai hari ini.
“Untuk resminya kami masih menunggu hasil penetapan dari provinsi yang akan dilakukan besok,” ujarnya. (rdr/ant)