Tambang Emas Ilegal di Madina Sumut Longsor, 12 Wanita Penambang Tewas

Ilustrasi penambangan emas tanpa izin. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Sebanyak 12 perempuan tewas tertimbun longsoran tanah bebatuan bercampur lumpur saat melakukan menambang emas secara tradisional di Desa Limabung, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).

Kapolres Madina AKBP Reza Akbar mengatakan saat itu sejumlah warga tengah menambang emas. Mereka memasuki lobung (lubang dompeng) untuk melakukan aktivitas meleles dengan cara mendulang pada Kamis (28/4/2022) pukul 15.00 WIB.

Diketahui, dompeng merupakan sebutan warga untuk aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

Kegiatan tambang tradisional dilakukan dengan menggunakan mesin dompeng, cangkul dan ember untuk menyemprot tanah sehingga bentuk tanah menjadi berlubang. Pemilik tanah yang dijadikan tempat menambang adalah Zupri Panjaitan (49).

Beberapa orang yang masuk ke lubang pendompengan tersebut, lanjut Reza mengambil material berupa bebatuan kecil dan pasir yang mengandung butiran emas dengan menggunakan tumbilang, ember, dan dulang.

Tidak berapa lama, longsor terjadi pada bagian tebing lobang dompeng sehingga menimbun seluruh orang yang berada di lubang tersebut. Tercatat ada 12 orang yang tewas. Seluruh korban berjenis kelamin perempuan.

“Akibat longsoran tebing lobang dompengan tersebut 12 orang meninggal dunia, sedangkan 2 orang lainnya berhasil keluar dari lobang dengan selamat. Korban meninggal akibat tertimpa tanah, bebatuan dan lumpur,” kata Reza kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/4/2022).

Setelah kejadian itu, masyarakat yang berada di sekitar lokasi membantu mencari korban yang tertimbun di lubang dompengan dengan menggunakan alat seadanya. Pada Kamis (28/4/2022) pukul 17.30 WIB, seluruh korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah duka masing-masing.

Adapun identitas korban meninggal itu antara lain Nelli Sipahutar (55), Kana (40), Nurhayati (49), Lesma Suriani Rambe (36), Nurlina Hasibuan (38) Irma Pane (39), Sarifah Nasution (51), Amna Pulungan (36), Nur Ainun Pane (42), Nur Jaya Sari (35), Nur Afni Lubis (37) dan Nur Lina Batubara (45).

Sedangkan korban yang selamat antara lain Nirwansyah Lubis (20) dan Saroapdah Lubis (46).

“Korban meninggal dunia maupun korban selamat, sudah berada di kediaman masing-masing. Saat ini di TKP sudah tidak ada aktivitas apapun, namun alat yang digunakan masyarakat untuk menambang sebagian masih berada lokasi. Kondisi di TKP juga sangat gelap dan sangat jauh dari pemukiman,” tandas dia. (rdr/cnnindonesia.com)

Exit mobile version