PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sebanyak 16 Orang yang diduga menganggu ketertiban umum kembali dijaring oleh Satuan Polisi Pamong Praja, Kota Padang Jumat (29/4/2022) kemarin.
Hal itu karena intensitas pengemis, anjal, gepeng, badut dan manusia silver musiman di seputaran Kota Padang menjelang lebaran Idul Fitri 2022 terus meningkat.
Mursalim, Kasat Pol PP Kota Padang, menyampaikan pelaku peminta minta musiman yang akhir-akhir ini menjamur di jalan protokol serta di perempatan lampu merah dikeluhkan masyarakat, karena aktivitas tersebut telah mengganggu kenyamanan. sehingga perlu dilakukan tindakan penertiban.
“Kita sudah koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Padang, jadi anggota intens melakukan patroli dan pengawasan, setiap hari terhadap gepeng, pak ogah, anjal, pengemis, badut dan lainnya yang ada di Kota Padang, setiap yang ditertibkan kita lakukan pembinaan di Dinas Sosial,” ungkap Mursalim.
“Dan untuk hari ini sudah 16 orang yang kita amankan,” tambahnya.
Dalam kegiatan yang sama, menemukan kegiatan satu orang ibuk bersama anak laki-lakinya yang masih kecil mengantungkan hidup dijalanan dan menjadikan salah satu taman kota menjadi rumahnya.
“Anak dan ibuk itu kita amankan di taman bawah jembatan Siti Nurbaya, sebelumnya Satpol PP juga sudah pernah menertibkan mereka dan juga sudah pernah dilakukan pembinaan oleh Dinas Sosial Kota Padang, namun menjelang lebaran ini, dirinya kembali hidup di jalanan,” kata Mursalim.
Mursalim belum tahu pasti, apa penyebab sehingga sang Ibu ini kembali beraktivitas di jalanan.
“Kita belum mendalaminya, karena menjelang lebaran, semua marak turun ke jalan mengharapkan belas kasihan, tentu jika masyarakat resah, mereka kita amankan dan kita kirim ke Dinas Sosial untuk dibina sesuai aturan,” tegasnya.
Mursalim terus mengajak, masyarakat Kota Padang, agar tetap memperhatikan tempat-tempat untuk memberi.
“Jangan dengan niat baik kita disalah artikan oleh mereka yang berharap belas kasihan, dan jangan pula kita memberi di tempat yang salah, maka tanpa kita sadari kita juga termasuk salah seorang yang mengajak mereka untuk mengantungkan hidup di jalanan dan perempatan lampu merah,” kata dia. (rdr)