“Daging sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh, namun bisa jdi pemicu penyakit apabila tidak tepat dalam pengolahannya,” katanya.
Oleh karena itu lanjutnya, untuk pengolahan yang tepat sebaiknya daging direbus dahulu agar mengurangi senyawa radikal bebas. Senyawa radikal bebas seperti penyempitan pembuluh darah dan bisa ke hipertensi dan stroke, sehingga untuk mengurangi resiko tersebut lakukan pengolahan dengan direbus.
“Namun jika memang ingin seperti direndang, karena orang padang kebiasaan bikin rendang ya, maka sebaiknya santan jangan terlalu banyak dan jangan sering dipanaskan. Karena hal itu dapat memicu penyakit,” ungkapnya.
Selain itu, Uti mengungkapkan bahwa daging dapat memperkuat imun tubuh, apalagi hal itu dibutuhkan di tengah kondisi pandemi saat ini. Daging mengandung banyak manfaat yang baik untuk tubuh seperti memiliki protein tinggi, zinc serta vitamin B12.
“Nah agar daging bermanfaat bagi tubuh batasilah konsumsi daging kurban tersebut, sebaiknya hanya 65 gram perhari. Jadi untuk seminggu konsumsinya dibatasi sebanyak 350-500 gram saja untuk tiap orang,” ujarnya.
Di tengah suasana Lebaran Idul Adha ini, Uti mengimbau agar masyarakat tidak berlebihan mengonsumsi daging kurban. Ia juga mengingatkan agar saat makan imbangi dengan serat seperti sayur dan buah buahan.
“Dan jangan lupa untuk selalu tetap menjaga protokol kesehatan agar kita semua sehat dan tidak terpapar COVID-19,” tutupnya. (*)