Selain itu, juga menanyakan kepada warga apakah melihat paralayang turun atau landing di Danau Maninjau. “Wali nagari dan masyarakat tidak ada melihat paralayang landing di dalam danau, sehingga kita melakukan pemetaan ke arah angin,” katanya.
Ia mengakui, korban beserta pengunjung lainnya terbang dari Objek Wisata Puncak Lawang Kecamatan Matur pada Jumat (6/5/2022) sekitar pukul 11:00 WIB.
Saat itu, korban menikmati keindahan Danau Maninjau dari udara dan sekitar pukul 15.00 WIB, korban hilang kontak dengan tim pengawas di Puncak Lawang.
Tim pengawas mencoba menghubungi, namun tidak membuahkan hasil, sehingga melaporkan ke Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Agam sekitar pukul 19.00 WIB.
“Diperkirakan korban tidak bisa melihat tempat turun atau landing akibat kabut tebal melanda daerah itu,” katanya. (rdr/ant)