Arkeolog Mesir Temukan Kuil Kuno Dewa Zeus-Kasios di Semenanjung Sinai

Para arkeolog tengah menganalisis dan menggali kuil dewa Zeus yang ditemukan di Mesir. (Foto: Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan, para arkeolog Mesir telah menemukan sisa-sisa kuil kuno yang dibangun untuk menghormati Zeus-Kasios, dewa petir dan cuaca yang ada dalam cerita mitologi Yunani.

Reruntuhan bangunan itu ditemukan di situs arkeologi Tell el-Farama di barat laut Semenanjung Sinai. Pada zaman Yunani-Romawi (332 SM hingga 395 M), daerah ini dikenal sebagai kota dan pelabuhan Pelusium yang terletak di ujung timur muara Sungai Nil.

Karena letaknya strategis, Pelusium dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai fungsi, antara lain sebagai benteng pada zaman firaun Mesir. Adapun tim arkeologi menemukan kuil Zeus setelah melakukan penggalian di sekitar sisa-sisa dua kolom granit merah muda yang terletak di permukaan tanah.

Menurut Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, tiang-tiang ini pernah membentuk gerbang depan bangunan, tetapi runtuh di zaman kuno ketika gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah tersebut.

Para peneliti sebenarnya telah menyadari sejak lama bahwa di lokasi tersebut mungkin terdapat kuil Zeus-Kasios. Pada awal 1900-an, arkeolog memastikan, kolom granit yang ditemukan dibawa dari tempat lain menggunakan tongkang melalui Sungai Nil, tepatnya dari Aswan di Mesir selatan ke Pelusium.

Selain itu, ahli Mesir kuno Prancis Jean Cledat, juga pernah menemukan prasasti Yunani di situs yang menunjukkan sebuah kuil Zeus-Kasios mungkin dibangun pada Zaman Graeco-Romawi. Namun, para arkeolog tidak pernah melakukan penggalian formal.

Kini, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa reruntuhan kuil Zeus yang sebelumnya diabaikan, termasuk blok granit yang diduga menjadi bagian dari tangga menuju pintu masuk kuil di sisi timur bangunan.

Ayman Ashmawy, kepala sektor Barang Antik Mesir di Dewan Tertinggi Barang Purbakala mengatakan, beberapa blok granit merah mudah berukuran besar ditemukan di jalan-jalan di sekitar lokasi kuil, menunjukkan bahwa para pekerja saat itu mungkin menggunakan reruntuhan kuil untuk bangunan lain, salah satunya gereja.

Para ilmuwan saat ini mendokumentasikan batu-batu besar yang baru dianalisis dengan fotogrametri, sebuah teknik di mana banyak gambar digital digunakan untuk membuat gambar virtual 3D. Ini akan membantu tim mencoba merekonstruksi kuil secara virtual. (rdr/kumparan.com)

Exit mobile version