“Setelah dipanggil pihak homestay tidak menjawab. Lalu, bersama dengan Babinsa dan polisi setempat, pihak homestay membuka kunci kamar, kemudian menemukan korban sudah meninggal dunia,” jelasnya.
“Keadaan korban saat ditemukan ada luka di bagian leher dan pergelangan tangan, juga ditemukan satu buah pisau dan sebuah surat yang tertulis bahwa dirinya nekat mengakhiri hidup karena tidak tahan dengan tekanan hidupnya, dan juga ada nomor handphone,” jelas Arvi.
Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Pariaman. Setelah itu, petugas menghubungi nomor handphone yang ada di surat tersebut. Pihak keluarga menolak untuk melakukan otopsi dan menyebut langsung memakamkan korban.
“Karena keluarganya mengetahui latar belakang korban, selanjutnya akan dikebumikan oleh pihak keluarga,” tutupnya. (rdr-007)