PADANG, RADARSUMBAR.COM – Video YouTube seorang pengamen cilik di Padang menyanyikan lagu ‘Buih Jadi Permadani’ milik band Exist viral. Gadis berusia 8 tahun bernama Eka Gama Putri berhasil menyita perhatian warganet dengan suara merdunya.
Videonya menyanyikan lagu tersebu diunggah di YouTube Channel Eka Gama Putri pada Kamis (12/5/2022) telah ditonton lebih dari 301 ribu tayangan dan juga dibagikan warganet di media sosial lainnya seperti TikTok dan Instagram.
Gadis 8 tahun ini hidup bersama ayah kandungnya bernama Mardi Chan (66). Mereka tinggal di dekat Jembatan Ujung Tanah Parak Laweh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Eka ditinggal pergi oleh ibu kandungnya karena perceraian.
Saat diwawancarai Kamis (12/5/2022) lalu, Eka mengatakan, untuk dapat bertahan hidup dia ikut mengamen dengan ayahnya yang sudah tua dan sakit-sakitan.
Hasil dari mengamen disisihkan ayahnya untuk beli becak sebagai transportasi mereka mengamen dari satu rumah makan ke rumah makan lainya.
Sebagian lagi, mereka simpan untuk biaya Eka masuk dapur rekaman. Kepada wartawan, Mardi Chan menyebut, saat ini fisiknya sudah tidak sekuat dulu lagi, terlebih ketika dia didiagnosa gagal ginjal dan dokter mengharuskannya untuk segera menjalani operasi.
Kondisi ayahnya yang sering sakit-sakitan itulah membuat Eka takut. Karena tidak mengerti dengan dunia digital, Mardi Chan meminta Donie Sakire membimbing Eka Gama Putri dalam menekuni bakat bernyanyinya.
Mardi Chan ingin bakat bernyanyi yang dimiliki Eka dapat menjadi penopang kehidupannya kelak jika nanti ia telah tiada.
Donie Sakire pada kesempatan yang berbeda mengatakan, meskipun lagu Buih Jadi Permadani viral dicover oleh Eka Gama Putri, tapi Eka belum mendapatkan apa-apa.
Channel YouTube Eka Gama Putri belum aktif monetisasinya. Perjuangan Eka Gama Putri mencari uang untuk rekaman patut diacungin jempol. Dia juga berharap ada dukungan dari siapapun untuk Eka.
“Semoga suara emas yang dimiliki Eka dapat membantu biaya hidupnya, agar Eka bisa mengurangi jadwal mengamennya, biar Eka bisa fokus bersekolah dan belajar,” kata Donie Sakire. (rdr)