PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, drh. Erinaldi menyatakan empat ekor ternak sapi yang ada di pasar ternak Palangki, Sinjunjung terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Saat ini, empat ekor sapi ternak tersebut di isolasi di Pasar Ternak Palangki tersebut dan tidak diperbolehkan keluar. Rencananya pasar ternak tersebut ditutup untuk sementara waktu, karena pasar ternak merupakan titik penyebaran.
Erinaldi menambahkan juga, empat ekor sapi tersebut berasal dari Riau. “Kita mentracking asal sapi. Sapi didatangkan dari Riau. Setelah melakukan tracking lanjutan, diketahui juga ada sapi yang berasal dari Tamiang, Aceh,” tambahnya.
Saat ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar telah melakukan koordinasi dengan Polda Sumbar untuk melakjkan pengetatan sapi yang datang dari luar Provinsi Sumbar. Seluruh kendaraan yang membawa ternak akan diperiksa dan ditanya kelengkapan surat asal ternak.
“Pemeriksaan akan dilakukan di delapan titik pintu masuk Sumbar, seperti di Rao, Pasaman, Rimbo Data, Payakumbuh, Gunung Medan, Dharmasraya,” paparnya.
PMK sendiri merupakan penyakit hewan yang disebabkan oleh Apthovirus. Umumnya, penyakit ini menyerang hewan berkuku genap atau belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, dan beberapa jenis hewan liar seperti jerapah dan gajah.
Gejala PMK pada sapi biasanya akan terlihat lebih jelas dibandingkan hewan lain. Berikut di antaranya:
- hipersaliva atau produksi air liur berlebih;
- pincang;
- pembengkakan kelenjar submandibular;
- sering berbaring;
- nafsu makan menurun;
- lepuh pada mulut dan teracak kaki;
- suhu tubuh sekitar 40-41 derajat Celcius;
- produksi susu pada sapi perah menurun drastis.
Lesi pada mulut sapi mulanya akan berwarna putih dan berisi cairan. Lambat laun, lesi berkembang hingga mencapai ukuran diameter 3 sentimeter. Sejumlah lesi tersebut kemudian akan bergabung menjadi satu dan membentuk lepuhan yang besar. Lepuhan yang pecah akan meninggalkan bekas luka.
Selain pada mulut, lesi juga akan muncul pada kaki. Hal ini membuat sapi merasa kesakitan dan sulit untuk berdiri, apalagi berjalan. Lesi juga akan ditemukan pada bagian puting dan ambing. Pada sapi betina, lepuhan ini akan menurunkan produksi laktasi. (rdr)