JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) kemarin mengatakan, Amerika Serikat kini tengah aktif merekrut teroris untuk berperang di Ukraina.
Dalam pernyataannya SVR menyatakan, menurut informasi intelijen, “AS sedang aktif merekrut anggota organisasi teroris internasional, termasuk ISIS, sebagai tentara bayaran untuk berperang di Ukraina.”
Dilansir laman Russia Today, Selasa (17/5/2022), SVR menyebut pangkalan militer AS di al-Tanf, Suriah, yang berlokasi dekat perbatasan Yordania dan Irak menjadi tempat pelatihan sekitar 500 teroris ISIS dan kelompok jihadis lainnya. SVR mengklaim, bulan lalu 60 militan ISIS yang sudah dibebaskan dari penjara yang dikelola tentara Kurdi Suriah dikirimkan ke al-Tanf untuk nantinya dikerahkan ke wilayah Ukraina.
SVR menuturkan, dalam pelatihan itu militan ISIS diajari menggunakan senjata rudal anti-tank, pengintaian, dan serangan pesawat nirawak (drone), peralatan komunikasi dan pemantauan.
Menurut SVR, informasi dari intelijen ini membenarkan dugaan “AS siap menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan geopolitik, termasuk menyokong kelompok teroris internasional.”
Pemerintah AS tidak mempertimbangkan dampak dari tindakan mereka “bahkan ketika ada ancaman terhadap sekutu Eropa mereka dan nyawa orang Amerika lainnya.”
Washington selama ini berkukuh “tidak ada tentara AS di Ukraina.”
Rusia dan Suriah mengatakan kehadiran tentara AS di wilayah Suriah di pangkalan al-Tanf adalah ilegal. Pemerintahan AS sebelumnya mengatakan pasukan AS akan meninggalkan wilayah timur laut Suriah hanya jika militan ISIS sudah dikalahkan.
Pada Oktober 2021, menurut sumber pertahanan Israel, ada sekitar 350 anggota militer dan sipil yang masih beraktivitas di al-tanf, termasuk sejumlah pasukan Inggris dan Prancis yang disebut sebagai “ahli intelijen”. (rdr/merdeka.com)