Sementara itu, Kementan menyebutkan sejak 17 Mei 2022, wabah PMK sudah terdeteksi di 15 provinsi dengan 52 kabupaten/kota dengan 3,91 juta ekor ternak terdampak wabah PMK dari total 13,8 juta ekor.
Dari jumlah ternak terdampak, populasi ternak yang sakit PMK sebanyak 13.965 ekor atau 0,36 persen, sebanyak 2.630 ekor ternak yang sembuh atau 18,3 persen dan 99 ekor ternak mati.
Adapun, hingga saat ini Kementan masih belum mengetahui dari mana asal usul virus tersebut.
“Bahwa asalnya dari mana, maka kami turunkan Irjen bapak. Kami periksa semua jalan karantina kami untuk bisa memastikan dari mana. Namun, kami belum bisa pastikan secara pasti seperti apa virus itu masuk. Insyaallah nanti dalam waktu singkat,” tutur Syahrul. (rdr/cnnindonesia.com)