Kementan Sebut Pasokan Hewan Kurban 2022 tidak Berasal dari Daerah Terjangkit PMK

Ilustrasi sapi kurban. (net)

Ilustrasi sapi kurban. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan hewan kurban pada Iduladha 2022 mencukupi di tengah maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini potensi pasokan hewan kurban sebanyak 1.731.594 ekor. Ia menegaskan bahwa hewan kurban tersebut tidak berasal dari daerah yang masuk dalam zona merah PMK.

“Kementan saat ini selain fokus pada wabah PMK, kami juga sedang menghadapi kesiapan Iduladha,” kata Syahrul dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR, Senin (23/5/2022).

Dari data Kementan, Syahrul menyebutkan dari total potensi ketersediaan hewan kurban, pemotongan kurban pada 2022 diperkirakan sebanyak 1.722.982 ekor naik 5 hingga 6 persen dari realisasi pemotongan hewan kurban pada 2021 sebanyak 1.640.935 ekor.

Dalam hal ini, ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan pemotongan kurban di tengah wabah PMK.

Sementara itu, Kementan menyebutkan sejak 17 Mei 2022, wabah PMK sudah terdeteksi di 15 provinsi dengan 52 kabupaten/kota dengan 3,91 juta ekor ternak terdampak wabah PMK dari total 13,8 juta ekor.

Dari jumlah ternak terdampak, populasi ternak yang sakit PMK sebanyak 13.965 ekor atau 0,36 persen, sebanyak 2.630 ekor ternak yang sembuh atau 18,3 persen dan 99 ekor ternak mati.

Adapun, hingga saat ini Kementan masih belum mengetahui dari mana asal usul virus tersebut.

“Bahwa asalnya dari mana, maka kami turunkan Irjen bapak. Kami periksa semua jalan karantina kami untuk bisa memastikan dari mana. Namun, kami belum bisa pastikan secara pasti seperti apa virus itu masuk. Insyaallah nanti dalam waktu singkat,” tutur Syahrul. (rdr/cnnindonesia.com)

Exit mobile version