Sebelumnya, petugas Dinas Pertanian setempat menemukan gejala PMK pada empat ekor seperti air liur berlebih serta luka dalam mulut dan kuku. Empat ekor sapi itu berada di Sungai Lambai, Kecamatan Sangir dan Sangir Balai Janggo masing-masing dua ekor.
Petugas sebelumnya sudah memberikan obat serta vitamin pada sapi yang masih sehat serta memisahkan sapi yang miliki gejala PMK. Pihaknya sudah memesankan kepada kelompok tani yang sapinya memiliki gejala PMK untuk tidak menerima tamu serta melarang sapi dari luar masuk.
Dia menyebutkan, informasi dari kelompok tani di Sungai Lambai, Kecamatan Sangir sapi yang terindikasi PMK baru dibeli di pasar Muarapanas di Kabupaten Solok. “Sapi ini dibeli oleh kelompok sebelum surat edaran dikeluarkan Pemkab,” ujarnya. (rdr/ant)