PADANG, RADARSUMBAR.COM – Jelang keberangkatan calon jemaah haji (CJH) Embarkasi Padang ke Tanah Suci pada 4 Juni mendatang, berbagai persiapan dan koordinasi dilakukan Kanwil Kemenag Sumbar dengan stakeholder dan instansi terkait. Ini dilakukan untuk memberikan pelayanan prima kepada jemaah.
Hari ini (27/5/2022), Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Subkoordinator Transportasi Perlengkapan dan Akomodasi, Hami Mulyawan bersama Kasubbag TU UPT Asrama Haji, Syaiful Haq melakukan koordinasi dan visitasi dengan PLN terkait ketersediaan listrik di Asrama Haji Embarkasi Padang.
Hadir dari PLN, Arif Pramudia Senior Manajer Distribusi di Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar, Yenti Elfina Manajer Komunikasi dan TJSR UIW, Jefri Husni Manager UP3 Padang Ulak Karang, Harmen Joni Manajer ULP Tabing dan Joko Susilo Manajer Bagian Distribusi UP3 dan tim teknisi.
Manajer Komunikasi dan TJSR, Yenti Elfina mengatakan kehadiran PLN di Embarkasi Padang dalam rangka koordinasi dan supervisi kelistrikan untuk penyelenggaraan ibadah haji. “Ini perlu kita sukseskan dan kita kawal bersama,” ungkap Yenti.
Koordinasi dan supervisi ini lanjut Yenti, merupakan tindaklanjut dari rapat panitia P3IH (Pendukung Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) kemarin (26/5/2022), bahwa salahsatu persiapan yang harus diperhatikan adalah ketersediaan listrik. Sebagai sarana penting, selama pemberangkatan dan pemulangan, listrik tidak boleh padam.
“PLN berkewajiban meninjau sejauh mana kesiapan dari sisi suplai. Hal ini kita lakukan untuk menghindari jika terjadi gangguan. Untuk itu kita bersama-sama berkoordinasi dan mencek kesiapan asrama haji,” pungkas Yenti.
“Kami mohon juga kerjasama pihak asrama haji dan Kanwil Kemenag untuk bisa menjalin komunikasi dalam rangka mempersiapkan ketersediaan suplai litrik dalam proses penyelenggaraan ibadah haji ini,” imbuhnya.
Senior Manajer Distribusi Arif Pramudia mengatakan kehadiran PLN di Embarkasi ada dua alasan, pertama sebagai mitra atau bagian dari penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022, karena Asrama Haji stakeholder penting bagi PLN .
Kedua karena asrama haji ini merupakan pelanggan premium PLN. “Kami menganggap dan memposisikan pelanggan premium itu prioritas penting bagi kami. Karena tidak semuanya teknis, yang non teknis pun bisa dikonsultasikan, namun Alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” tutur Arif.
Dikatakan Arif, PLN harus memposisikan diri dan siap. PLN harus menyiapkan manakala ada instalasi penting yang harus di-support atau lampu yang rusak apalagi dalam musim haji 2022 ini. “Kami siap memberikan support kebutuhan kepada asrama haji baik sebagai pelanggan maupun sebagai stakeholder,” tandasnya.
Sementara, Subkoordinator Transportasi Perlengkapan dan Akomodasi, Hami Mulyawan mengatakan koordinasi dan kerjasama terkait ketersediaan listrik ini perdana dilakukan selama musim haji.
Diakui Hami, berdasarkan pengalamannya melayani jemaah haji sejak 2006, pernah kejadian tiba-tiba listrik padam. Sehingga dengan terpaksa salahseorang kepala daerah waktu itu (Alm. Nasrul Abit) menggunakan pengeras suara dan lampu dari mobil halo-halo (mobil informasi pengiring jemaah haji ke bandara).
“Ini cukup membuat kita malu sebagai tuan rumah dan malu kepada jemaah haji. Karena kita tidak bisa memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji. Kami mengucapkan terim kasih kepada PLN, karena haji ini sangat sakral dan banyak pihak yang ingin berkontribusi dan memberi perhatian kepada jemaah,” ungkap Hami.
Ia berharap kerja sama ini akan terus dilakukan pada musim haji berikutnya maupun di luar musim haji. (*/rdr)