Dia dan seorang temannya mencari-cari ponsel guru mereka yang sudah meninggal dan menelepon operator 911 untuk meminta bantuan.
Miah, yang dirawat karena luka di kepala dan bahunya, sangat takut pria bersenjata itu akan kembali sehingga dia mencelupkan tangannya ke darah seorang teman yang sudah meninggal dan mengoleskannya pada dirinya sendiri. Dia kemudian hanya diam berbaring sampai bantuan akhirnya datang.
Ibu Miah, Abigale Veloz, telah membuat halaman GoFundMe untuk membantu membayar bantuan medis dan psikologis yang dibutuhkan putrinya setelah pembantaian tersebut.
“Kelasnya salah satu ruangan utama yang jadi sasaran,” kata Veloz di laman GoFundMe.
“Dia akan membutuhkan banyak bantuan dengan semua trauma yang dia alami,” imbuhnya.
“Putri saya adalah (seorang) orang yang luar biasa dan merupakan saudara perempuan yang sangat baik untuk saudara-saudaranya.”
Pada Jumat (27/5) sore waktu setempat, pendanaan tersebut telah mengumpulkan lebih dari US$ 270.000, jauh di atas target awalnya sebesar US$ 10.000. (rdr/detik.com/reuters)