“Saya dapat kabar dari video WA (WhatsApp), ada bede (katanya) kapal yang ambil dari laut, langsung dibawa ke pulau. Orang di kapal itu dengar orang teriak di lautan,” katanya. Saat korban ditemukan di laut, kapal nelayan tersebut langsung membawa seluruh korban ke Pulau Pamantauang, selanjutnya dijemput warga di pulau tersebut dan langsung dievakuasi.
“Warga di sana langsung turun ambil. Ada sembilan orang, keluarga semua. mamak, om (paman), semua keluarga,” kata Bambang terbata-bata. Ia sangat bersyukur telah mendapat kabar keluarganya selamat dari musibah tersebut.
Untuk itu, Bambang langsung melaporkan penemuan korban ke Posko DVI Polda Sulawesi Selatan untuk proses identifikasi. Saat ditanyakan apa tujuan keluarganya ke Makassar, pemuda ini mengatakan membeli kebutuhan pokok, serta barang jualan untuk dijual di pulau tempat tinggal mereka di Pulau Pamantauang.
“Ada 42 orang berangkat itu (naik kapal) ke Makassar,” tuturnya. KM Ladang Pertiwi 2 yang mengangkut bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotere, pada Rabu, 25 Mei. Kapal itu hendak menuju ke beberapa pulau yaitu Pulau Pamantauang, Pulau Masalima, Pulau Salirian, dan Pulau Pamalikan.
Kapal tersebut dikabarkan tenggelam pada Kamis dini hari WITA di Selat Makassar, dan baru diketahui dari informasi pada Jumat. (rdr/ant)