Setiap pos, dilengkapi dengan satu armada pemadam kebakaran dengan 12 personel yang terbagi atas tiga shif.
Saat terjadi kebakaran, sebutnya pihaknya mendapat bantuan suplai air dari tanki pengangkut air PDAM setempat. “Untuk suplai air, kami mendapat bantuan dari PDAM,” katanya.
Jarak antar pos yang cukup jauh, lebih dari 20 kilometer, katanya menjadi kendala upaya pemadaman kebakaran besar. Ia mencontohkan seperti kebakaran pada Selasa (31/5/2022) yang melanda seorang warga di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Sangir.
“Upaya pemadaman di Koto Tinggi dibantu oleh armada dari Pos 2 dan 3 karena cukup besar. Alhamdulillah tak ada korban jiwa meski upaya pemadaman memakan waktu,” katanya.
Kebakaran di Nagari Koto Tinggi melanda rumah Afrizal Candra (46) sekitar pukul 23.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu dengan kerugian mencapai Rp1 miliar. (rdr/ant)