14 Kebakaran Terjadi di Solsel selama 2022, Sebagian Besar Disebabkan Korsleting Listrik

Ilustrasi - Kebakaran rumah di komplek Pasar Lubuk Malako, Solok Selatan, Jumat (5/12). (Antara)

PADANG ARO, RADARSUMBAR.COM – Korsleting listrik menjadi penyebab terbanyak kebakaran rumah warga Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat, kata pejabat pada Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran setempat.

“Dari 14 peristiwa kebakaran yang terjadi sejak Februari hingga Mei, terbanyak karena korsleting listrik yang disebabkan banyaknya colokan listrik, instalasi listrik yang tidak standar,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pemerintah setempat, Arnonsyah saat dihubungi di Padang Aro, Kamis (2/6/2022).

Kelalaian pemilik rumah juga ditemukan pada beberapa kebakaran, seperti kompor yang lupa mematikan, kebocoran gas, membakar sampah di sekitar rumah .

Dari 14 peristiwa kebakaran yang menimbulkan kerugian mencapai Rp2 miliar lebih, terbanyak terjadi di Kecamatan Sungai Pagu dan Koto Parik Gadang Diateh.

Sebagai upaya pencegahan, katanya, mulai dari pemerintahan nagari (desa), kecamatan hingga pemerintah daerah telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak membakar sampah di lingkungan rumah, mematikan kompor jika pergi, mematikan listrik jika keluar rumah.

Sebagai perpanjangan tangan upaya pemadaman, katanya, Bidang Pemadam Kebakaran telah memiliki tiga pos, yakni Sangir, Sungai Pagu yang melingkupi tiga kecamatan, dan Sangir Jujuan dengan wilayah kerja empat kecamatan.

Setiap pos, dilengkapi dengan satu armada pemadam kebakaran dengan 12 personel yang terbagi atas tiga shif.

Saat terjadi kebakaran, sebutnya pihaknya mendapat bantuan suplai air dari tanki pengangkut air PDAM setempat. “Untuk suplai air, kami mendapat bantuan dari PDAM,” katanya.

Jarak antar pos yang cukup jauh, lebih dari 20 kilometer, katanya menjadi kendala upaya pemadaman kebakaran besar. Ia mencontohkan seperti kebakaran pada Selasa (31/5/2022) yang melanda seorang warga di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Sangir.

“Upaya pemadaman di Koto Tinggi dibantu oleh armada dari Pos 2 dan 3 karena cukup besar. Alhamdulillah tak ada korban jiwa meski upaya pemadaman memakan waktu,” katanya.

Kebakaran di Nagari Koto Tinggi melanda rumah Afrizal Candra (46) sekitar pukul 23.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu dengan kerugian mencapai Rp1 miliar. (rdr/ant)

Exit mobile version