Jika lukisan asli menghadirkan suasana tenang, maka karya Aprilia membawa kesan ceria dan menyenangkan dengan warna dominan merah disertai gradasi serta warna turunannya.
Sedangkan karya lain adalah milik Thorik Munthaha yang membuat objek perempuan di atas kain strimin, namun objek tersebut dibuat dengan sulaman benang.
Ada juga karya “Terbuai” milik Rahmad Al Mutaqqim yang melukis perempuan dikelilingi oleh logo-logo media sosial dan jam loyo layaknya ban usai digembosi, sedangkan kepala sang perempuan dibelah oleh gawai (smartphone).
“Banyak karya-karya menarik dengan berbagai ukuran serta perspektif yang bisa dinikmati oleh para pengunjung, pameran ini terbuka untuk umum,” jelasnya.
Bayu mengatakan sasaran dari kegiatan tersebut selain untuk kepentingan akademis, juga untuk menarik apresiasi publik terhadap karya-karya seni rupa.
Dalam rangkaian pameran itu pihak pelaksana juga menggelar kegiatan sketsa bersama yang terbuka bagi umum pada Senin (6/6/2022) dari 10.00 WIB-12.00 WIB, dengan catatan membawa peralatan masing-masing.
Sedangkan pada 14.00 WIB-16.00 WIB akan digelar diskusi Seni Rupa yang mengangkat tema “Aktualisasi Diri Melalui Seni” dengan pemateri Yusuf Fadly Aser S.Pd. M.Sn, dan Zirwen S.Pd. (rdr/ant)