PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Kota Pariaman, Sumatera Barat mendapatkan bantuan sekitar 61 ton beras dari Bulog untuk keluarga yang perekonomiannya terdampak selama diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah setempat dari 18 hingga 25 Juli 2021.
“Hari ini kami menyerahkan bantuan dari pemerintah pusat untuk sekitar 61 ribu kepala keluarga,” kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar saat penyaluran bantuan beras secara simbolis kepada warga di Pariaman, Senin.
Dia menyadari bahwa diterapkannya PPKM dapat berdampak pada perekonomian masyarakat sehingga pihaknya mencari cara agar warganya dapat bertahan menghadapi kebijakan untuk menekan penyebaran COVID-19 itu.
Oleh karena itu, ia berharap bantuan dari pemerintah pusat tersebut dapat mengurangi beban warga Kota Pariaman dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.
Ia mengatakan selama PPKM di Pariaman seluruh objek wisata ditutup, kafe serta rumah makan hanya melayani pembeli dengan membawa pesanan pulang atau tidak makan dan minum di tempat, serta dilakukan pengawasan ketat pada hajatan.
Dari hasil penerapan PPKM di Kota Pariaman selama delapan hari level penyebaran COVID-19 di daerah itu turun dari 4 ke 3. Ketika penyaluran bantuan tersebut secara simbolis Genius menyempatkan mengedukasi warganya terkait COVID-19 karena banyak warganya menerima berita bohong terkait virus itu.
“Virus itu ada, jadi tetap patuhi protokol kesehatan,” kata dia.
Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman, Afnil mengatakan bantuan untuk sekitar 61 ribu kepala keluarga tersebut berasal dari dua kategori yaitu 1.955 kepala keluarga dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan 4.178 kepala keluarga dari Bantuan Sosial Tunai (BST).
“Untuk penyalurannya kami serahkan ke Bulog dan Pos, itu sudah ditentukan oleh pusat. Jadi kami hanya mendampingi,” katanya.
Sementara salah seorang warga setempat yang mendapat bantuan tersebut Sri Utami (51) mengaku bersyukur karena mendapatkan bantuan beras karena dapat mengurangi beban keluarganya. “Cuman saya menyayangkan orang yang menyalahkan pemerintah, padahal sudah banyak bantuan yang diberikan,” ujarnya. (ant)