PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM – Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mencatat bahwa saat ini harga cabai di daerah tersebut terus menurun pascalebaran Idul Adha pekan lalu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Edvidel Arda di Payakumbuh, Senin, mengatakan sebelum Idul Adha pada Senin (19/7/2021) harga cabai yang dijual di pasar mencapai harga Rp31 ribu.
“Sedangkan, untuk Senin (26/7/2021), harga cabai yang dijual di pasar mencapai harga Rp20 ribu, harga cabai memang sempat naik sebelum Idul Adha kemarin,” ujarnya.
Dia mengatakan, harga cabai Rp20 ribu ini merupakan harga yang terbilang rendah dan tidak terlalu baik untuk keuntungan petani. “Harga yang baik itu Rp30 ribu karena dapat menguntungkan petani dan tidak terlalu memberatkan masyarakat,” kata dia.
Salah satu penyebab turunnya harga cabai di Kota Payakumbuh karena cukup banyaknya masuk cabai dari Pulau Jawa. “Semoga dalam waktu dekat harga cabai di Payakumbuh bisa kembali stabil dan menyentuh angka yang baik untuk petani dan masyarakat,” ujarnya.
Selain cabai, Edvidel mengatakan harga bahan pokok di Payakumbuh saat ini terhitung stabil dan masih berada di harga yang normal. Sedangkan, untuk harga satu kilogram bawang merah saat ini dijual dengan harga Rp28 ribu perkilogramnya dan masih sama dengan harga sebelumnya.
Untuk harga bawang putih di pasar dijual dengan harga Rp24 ribu perkilogramnya atau turun Rp1.000 dibanding Senin (19/7/20210). Harga beras juga masih stabil, untuk beras premium saat ini dijual Rp12.500 perkilogram Rp11.500 perkilogram untuk beras medium.
Selanjutnya untuk harga bahan pokok lainnya yang juga masih stabil, seperti daging sapi Rp120 ribu per kilogram, daging ayam Rp22 ribu per kilogram, telur ayam Rp1.400 per butirnya, gula pasir Rp13 ribu untuk satu kilogramnya.
“Alhamdulillah saat ini harga bahan pokok kita di Payakumbuh masih stabil, semoga harga terus stabil sehingga petani untung dan masyarakat tidak berat,” katanya. (ant)