Angkot di Padang akan Pakai Pembayaran Non Tunai

Pembayaran angkot secara non tunai di kota yang kita cintai ini dapat memberikan maanfaat bagi para pemilik mikrolet dan mempermudah pembayaran oleh penumpang.

Wali Kota Padang memperlihatkan sistem pembayaran non tunai pada angkot.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pembayaran moda transportasi angkutan kota (angkot) mikrolet di Kota Padang semakin mudah dan praktis secara non tunai menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Penerapan sistem pembayaran angkutan kota secara non tunai itu pun terwujud berkat kerja sama oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Padang dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang dan Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Kota Padang.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Yudi Indra Sani, Selasa (7/6/2022). “Pembayaran angkot secara non tunai di kota yang kita cintai ini dapat memberikan maanfaat bagi para pemilik mikrolet dan mempermudah pembayaran oleh penumpang,” ungkapnya.

Manfaatnya dapat dirasakan oleh pemilik angkot sebab pembayaran penumpang akan dilakukan secara non tunai dan langsung masuk ke rekening sang sopir angkot. Jadi warga Kota Padang sudah tidak harus lagi menyiapkan uang untuk membayar ongkos angkot.

“Dan sopir pun tak lagi susah memikirkan kembalian uang untuk penumpang,” katanya.

Dinas Perhubungan Kota Padang akan terus melakukan sosialisasi untuk mengajak sopir dan pengusaha angkut kota atau angkot menggunakan pembayaran secara non tunai melalui QRIS BRI.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Yudi Indra Sani mengatakan bersama Organda dan BRI, Dishub akan langsung temui sopir angkot, sosialisasikan pembayaran secara non tunai ini.

“Saat sosialisasi nanti, BRI Padang akan langsung membuatkan QRIS BRI untuk masing-masing angkotnya,” Kata Yudi, Selasa (7/6/2022)

Dikatakan, saat ini terdata ada sebanyak 2016 angkot di Padang, namun yang masih beroperasi sekitar 1800 angkot. Untuk tahap awal pembayaran secara non tunai diprioritaskan untuk rute angkot ke kampus, sebab pasar pembayaran non tunai ini kebanyakan mahasiswa.

“Kita tentu dengan BRI dan Organda akan terus melakukan sosialisasi ke masing-masing trayek. Kita tidak mungkin mengumpulkan mereka di satu tempat karena akan mengganggu pekerjaan mereka,” ungkapnya. (rdr)

Exit mobile version