JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Pasukan Rusia dilaporkan meledakkan sebuah jembatan yang menghubungkan kota Sievierodonetsk di Ukraina, dengan sebuah kota lainnya yang terpisahkan sungai. Hal ini berarti memutus kemungkinan rute evakuasi untuk warga sipil setempat.
Seperti dilansir Reuters, Senin (13/6/2022), kota Sievierodonetsk yang terletak di Provinsi Luhansk menjadi pusat pertempuran sengit selama beberapa waktu terakhir, dengan pasukan Moskow harus bisa menguasainya untuk mencapai target menguasai seluruh wilayah Donbas, Ukraina bagian timur.
Sebagian kota tersebut hancur akibat pertempuran sengit antara pasukan Kiev dan Moskow sejak invasi dilancarkan 24 Februari lalu.
“Tujuan taktis utama dari penjajah tidak berubah: mereka menekan di Sievierodonetsk, pertempuran sengit terus berlangsung di sana — secara harfiah di setiap meter,” sebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pernyataan video terbarunya.
Dia menambahkan bahwa militer Rusia berupaya mengerahkan pasukan cadangan ke Donbas. Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Gaidai mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina dan Rusia terus bertempur di jalanan pada Minggu (12/6) waktu setempat.
Disebutkan bahwa pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar wilayah kota tersebut, namun pasukan Ukraina masih menguasai kawasan industri dan pabrik kimia Azot di mana ratusan warga sipil berlindung.
Namun, sebut Gaidai, pasukan Rusia menghancurkan sebuah jembatan yang membentang di atas Sungai Siverskyi Donets yang menghubungkan Sievierodonetsk dengan kota Lysychansk. Itu berarti dari tiga jembatan, kini hanya tinggal satu jembatan saja yang masih utuh.
“Jika setelah gempuran baru, jembatan itu roboh, kota ini akan sepenuhnya terputus. Tidak akan ada cara meninggalkan Sievierodonetsk menggunakan kendaraan,” ucap Gaidai, sembari menekankan kurangnya kesepakatan gencatan senjata dan tidak adanya koridor evakuasi yang disepakati kedua negara.
Sementara itu, kepala administrasi Sievierodonetsk, Oleksandr Stryuk, mengatakan bahwa lebih sedikit dari sepertiga kota masih dikuasai pasukan Ukraina, sedangkan dua pertiga lainnya di tangan pasukan Rusia. “(Pasukan) Kami mempertahankan garis pertahanan dengan kuat,” tegas Stryuk.
Gaidai menambahkan bahwa di Lysychansk, gempuran Rusia menewaskan seorang bocah berusia 6 tahun. Reuters tidak bisa memverifikasi laporan itu.
Rusia diketahui mengalihkan fokus invasinya ke wilayah Donbas, yang dikuasai separatis pro-Moskow sejak tahun 2014 lalu, setelah pasukannya dipukul mundur oleh Ukraina dari area sekitar ibu kota Kiev. Jatuhnya kota Sievierodonetsk, yang menjadi wilayah terakhir yang dikuasai Ukraina di Luhansk, akan membawa Rusia semakin dekat dengan tujuannya menguasai seluruh Donbas. (rdr/detik.com)