Pertempuran di Kota Sievierodonetsk, Rusia Hancurkan Rute Terakhir Evakuasi Warga Sipil Ukraina

Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina (Foto: AP Photo/Vadim Ghirda)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Pasukan Rusia menghancurkan rute terakhir yang bisa digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dari kota Sievierodonetsk, Ukraina.

Moskow terus melanjutkan pertempuran sengit di Sievierodonetsk, kota terbesar yang masih dikuasai Kiev di Luhansk, dalam upaya menguasai seluruh wilayah Donbas di Ukraina bagian timur.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (14/6/2022), Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Gaidai menuturkan bahwa jembatan terakhir yang menghubungkan kota Sievierodonetsk dengan kota lainnya telah dihancurkan oleh pasukan Rusia.

Situasi itu membuat warga sipil yang masih ada di kota itu terjebak dan pasokan kemanusiaan tidak bisa disalurkan ke kota industri tersebut. Diakui oleh Gaidai bahwa sekitar 70 persen wilayah kota Sievierodonetsk kini dikuasai Rusia.

Ukraina sebelumnya melontarkan seruan yang semakin mendesak untuk pengiriman lebih banyak senjata berat dari negara-negara Barat untuk membantu mempertahankan kota Sievierodonetsk dari Rusia. Kiev menyebut kota itu memegang kunci dalam upaya Rusia untuk menguasai seluruh Donbas.

Presiden Volodymyr Zelensky, pada Senin (13/6/2022) malam, menyebut pertempuran di Donbas bagian timur akan tercatat sebagai yang paling brutal dalam sejarah Eropa. Wilayah Donbas yang terdiri atas Luhansk dan Donetsk diketahui diklaim oleh separatis pro-Rusia sejak tahun 2014 lalu. “Bagi kita, harga dari pertempuran ini sangat mahal. Ini mengerikan,” sebut Zelensky.

“Kita menarik perhatian mitra-mitra kita setiap hari terhadap fakta bahwa hanya artileri modern dalam jumlah yang cukup bagi Ukraina yang akan memastikan keuntungan kita,” cetusnya.

Penasihat kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak dalam pernyataan terpisah mengungkapkan bahwa negaranya membutuhkan 1.000 unit howitzer, 500 unit tank, dan 1.000 unit drone di antara senjata-senjata berat lainnya.

Dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Rusia, RIA, juru bicara separatis pro-Moskow Eduard Basurin mengklaim tentara Ukraina telah diblokade secara efektif di Sievierodonetsk. Dia memperingatkan agar para tentara Ukraina itu menyerahkan diri atau menghadapi kematian.

Juru bicara Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina, Damien Magrou, dalam pernyataan terpisah menyebut situasi di Sievierodonetsk berisiko menjadi seperti kota pelabuhan Mariupol, di mana ‘kantong besar petempur Ukraina terputus dari pasukan Ukraina lainnya’.

Saat Mariupol jatuh ke tangan Rusia bulan lalu usai dikepung dan digempur berminggu-minggu, ratusan warga sipil dan petempur Ukraina yang luka parah terjebak selama berminggu-minggu di dalam pabrik baja Azovstal.

Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya sebagai ‘operasi militer khusus’ untuk mengembalikan keamanan dan mende-Nazifikasi negara tetangganya. Ukraina dan negara Barat menyebut itu sebagai dalih semata untuk invasi yang menewaskan ribuan warga sipil dan memicu konflik lebih luas di kawasan Eropa. (rdr/detik.com)

Exit mobile version