Pria di Balikpapan Ditikam Keponakan Sendiri, Pelaku Diduga Dapat Bisikan Gaib

Ilustrasi penusukan. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Seorang pria di Balikpapan, Kalimantan Timur, berinisial RD (40) ditikam oleh keponakannya sendiri berinisial RN. Akibatnya, RD mengalami pendarahan akibat luka terbuka di lehernya usai ditusuk oleh senjata tajam jenis cutter.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (11/6/2022) di Gang Swadaya, Kawasan Markoni, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota. Saat itu korban tengah mencuci motornya di depan rumah, tiba-tiba pelaku keluar dari rumahnya yang berada persis di sebelah rumah korban.

Tanpa basa-basi, pelaku pun langsung memiting korban dari arah belakang. “Tiba-tiba dia piting saya dari belakang terus tikam saya pakai cutter di leher dua kali, di kaki kiri dua kali dan kaki kanan satu kali,” ujar korban kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Pelaku terus menerus menyerang korban, namun sempat dihalang oleh istri korban. Beruntung pisau cutter yang digunakan patah saat hendak menghujam perut korban.

Pelaku pun langsung diamankan warga pasca keributan yang terjadi. “Pisaunya cutternya patah jadi tidak mengakibatkan luka di perut. Total dia tiga kali penyerangan,” tuturnya.

Saat ditanya mengapa keponakannya menyerangnya secara tiba-tiba, RD menjawab bahwa pelaku memang belakangan ini kerap bertindak sembarangan. Diduga hal ini dikarenakan pelaku tengah belajar ilmu yang kemudian mengganggu psikisnya.

“Belajar ilmu dia, jadi seperti ada bisikan gaib kalau dia mau dibunuh sama omnya. Padahal orangnya pendiam, baik,” ungkapnya.

Usai ditikam, korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman, untuk mendapat perawatan medis. Luka leher dan kakinya pun terus mengeluarkan darah.

Beruntung kondisinya selamat dan kini tengah proses pemulihan. “Alhamdulillah sudah membaik Mas, oksigen di paru-paru juga sudah dilepas. Besok rencana pindah ruangan,” imbuhnya.

Kini pelaku tengah ditahan di Mapolresta Balikpapan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Petugas masih melakukan tahap penyidikan, hanya saja terkendala lantaran pelaku sulit diajak berbicara. “Kata petugasnya lagi tahap penyidikan, karena diajak bicara enggak nyambung,” pungkasnya. (rdr/kompas.com)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version