Festival Pesona Minangkabau Diundur hingga Oktober

Semulanya kita akan gelar pada 29 hingga 31 Juli, namum karena pandemi ini pelaksanaannya diundur pada Oktober depan.

Festival Pesona Minangkabau.

TANAH DATAR, RADARSUMBAR.COM – Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat Abdul Hakim mengatakan perhelatan festival pesona Minangkabau yang direncanakan digelar pada bulan ini diundur pada Oktober.

“Semulanya kita akan gelar pada 29 hingga 31 Juli, namum karena pandemi ini pelaksanaannya diundur pada Oktober depan,” katanya di Batusangkar Rabu.

Ia mengatakan untuk tahap pelaksanaannya, saat ini baru tahap persiapan administrasi dan memfinalkan masing-masing bentuk kegiatan pada acara tersebut. “Tahapannya baru persiapan administrasi dan memfinalkan bentuk dan kegiatan apa yang akan kita ditampilkan pada acara itu,” katanya.

Untuk lokasi pelaksanaan ada tiga lokasi yang direncanakan yaitu Istano Basa Pagaruyung, Pasar Van der Capellen dan Gedung Suri Maharajo Dirajo atau Gedung Nasional.

Ketiga tempat itu sudah sesuai dengan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan harus memakai sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, Environment Sustainability) COVID-19.

Kepala Bidang Pariwisata Efrison berharap semoga pandemi COVID-19 lekas berlalu dan perhelatan Festival Pesona Minangkabau tahun ini bisa digelar.

Karena selain masuk kedalam event kalender pariwisata nasional festival pesona Minangkabau juga melibatkan partisipasi kabupaten dan kota di Sumatera Barat bahkan provinsi tetangga dan itu meberikan dampak positif bagi daerah dan masyarakat.

Melihat pada pelaksanaan festival pesona Minangkabau terakhir sebelum pandemi, beragam rangkaian acara yang ditampilkan.

Diantaranya pawai budaya Minangkabau, arakan bajamba, makan bajamba, rekor MURI talempong pacik terbanyak, pagaruyung ekspo, pergelaran seni Minangkabau dan Melayu, festival matrilineal, atraksi alek nagari pacu jawi.

Kemudian, juga akan digelar pameran foto wisata, festival kopi, dialog budaya, pasar Van der Capellen, penghargaan wisatawan, pemilihan media tradisional dan ada hiburan dari artis Minang. (ant)

Exit mobile version