Gegara Dimintai Cerai, Pria di Bekasi malah Siram Air Keras ke Istri, Mertua dan Anak

Ilustrasi garis polisi. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Pria berinisial K (26) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tega menyiramkan air keras ke istri, mertua, dan anaknya sendiri yang berusia 2 tahun. Para korban kini dirawat di rumah sakit akibat luka yang diderita.

“Betul, kejadiannya jam 3 pagi,” ujar Kapolsek Sukatani AKP Wito ketika dihubungi, Senin (20/6/2022).

Peristiwa itu terjadi di rumah korban di Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, Senin (20/6/2022) pagi. Setelah mendapatkan kabar, pihak kepolisian dan perangkat desa setempat menuju rumah korban untuk memberikan pertolongan.

“Kondisi lumayan parah, kalau istri dan mertuanya itu di rumah sakit di Cikarang, anaknya pertama (dirawat) di RS Medika, sekarang dirujuk RSUD Cibitung. Saya udah tengok, ngeri juga, saya nggak tega,” imbuh Wito.

Wito menjelaskan ketiganya masih dalam kondisi sadar. Namun, sang anak belum bisa melihat. “Anaknya sadar, tapi nggak bisa melek saking sakitnya,” tutur Wito.

Wito belum mengetahui dari mana pelaku mendapatkan air keras. Saat ini masih memburu pelaku. “Masih dikejar di lapangan,” tuturnya. Kasus ini kini masih dalam penyelidikan polisi. Saat ini polisi tengah mengumpulkan saksi-saksi terkait kejadian itu.

Tak Terima Istri Minta Cerai

Wito menyebut, K tega melakukan hal tersebut karena tak terima istrinya minta cerai. “Berawal dari ketidakharmonisan keluarga, pelaku nikah siri, kemudian minta cerai (istrinya) karena (pelaku) pengangguran,” ujar Wito.

Selain itu, kata Wito, si istri meminta cerai kepada pelaku karena sifatnya yang temperamental. “Nggak kerja, nggak jelas, jadi ya kalau dia marah suka mukul istri, main tangan,” imbuhnya.

Istri pelaku, jelas Wito, tak betah berumah tangga dengan suaminya yang kerap main kasar. Cekcok antara pelaku dan istrinya pun tak terhindarkan. “Istrinya nggak betah melihat perlakuan suaminya begitu,” ungkap Wito.

Sebelumnya, suami istri itu pernah cekcok sampai aparatur desa turun tangan. “Beberapa kali ribut (masalah) rumah tangga, sempat didamaikan RT, sama orang desa juga, ya udah balik lagi kumpul lagi, eh begitu lagi,” tutur Wito. (rdr/detik.com)

Exit mobile version