JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ketua Umum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) dr James Allan Rarung mengatakan, untuk Menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang tinggi sekarang ini, penting menggunakan masker ganda.
Saat ini, tingkat infeksi semakin tinggi dan daya tahan virus corona penyebab COVID-19 makin lama lewat udara atau aerosol serta sifat virus yang bermutasi makin ganas, maka dianjurkan untuk memakai masker dua lapis.
Adapun lapisan pertama adalah masker bedah dan lapisan paling luar adalah masker kain. James menuturkan jika menggunakan masker N95, maka cukup satu lapis saja, karena daya pelindungnya sudah sekitar 95 persen.
Apabila hanya menggunakan masker medis saja, maka daya blokir dari partikel aerosol atau percikan lendir sekitar 56,1 persen saat dilakukan percobaan batuk.
Sedangkan masker kain hanya memblok sekitar 51,4 persen. Namun, jika mengombinasikan masker medis dan kain menjadi masker ganda atau “double masking”, maka bisa memblok hingga 85,4 persen partikel udara terkontaminasi tersebut.
Oleh karena itu, di tengah pandemi COVID-19 saat ini di mana terjadi lonjakan kasus terinfeksi dan kematian, maka mulailah membiasakan diri menggunakan masker ganda yakni masker medis dan masker kain atau memakai masker N95.
Masyarakat diimbau untuk senantiasa mengingatkan satu sama lain dalam memilih dan menggunakan masker dengan benar. Selain memberikan contoh yang baik, juga sekaligus melakukan sosialisasi untuk disiplin menggunakan masker dengan tepat kepada orang lain.
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan saat ini varian Delta, yang merupakan varian mengkhawatirkan, sedang melanda di Indonesia.
Varian tersebut menular dengan cepat dan mampu beradaptasi dengan antibodi, baik yang dihasilkan diri sendiri secara alami karena terinfeksi COVID-19 maupun yang diciptakan dari vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh.
Dengan semakin mengkhawatirkannya varian tersebut dan masalah kasus kesakitan dan kematian akibat COVID-19 yang tinggi, maka penting untuk meningkatkan perlindungan diri. Masyarakat seharusnya menggunakan dua masker, yakni masker bedah di dalam dan masker kain di luar.
Di tengah pandemi COVID-19, memakai masker harus menjadi gaya hidup untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19. Yunis juga mengingatkan masyarakat untuk rutin mengganti masker karena idealnya masker digunakan selama empat jam.
Pemakaian masker dengan benar harus dibarengi dengan tindakan protokol kesehatan lain seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Semua itu dilakukan secara ketat dan disiplin guna mengoptimalkan upaya pencegahan COVID-19 agar tidak banyak lagi yang terinfeksi COVID-19.
Masyarakat juga harus bijak bertindak dan patuh terhadap kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 karena kondisi penularan yang tinggi saat ini. Masyarakat juga senantiasa mendukung upaya mengendalikan kasus COVID-19 dan mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.
Sikap patuh dan disiplin akan membawa kebaikan bagi setiap orang karena pandemi COVID-19 hanya bisa diatasi jika bersama-sama bersinergi dan bergerak serta saling mendukung satu sama lain.
Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia sejatinya terus berupaya dan berkolaborasi bersama melakukan setiap bagian dan peran penting dalam mengatasi masalah pandemi COVID-19.
Dengan semakin banyak yang tahu dan paham menggunakan masker dengan baik dan tepat, juga dikombinasikan dengan semakin banyak yang divaksinasi dan budaya protokol kesehatan terus dilestarikan, maka niscaya pandemi COVID-19 ini akan cepat berlalu. (ant)
Komentar