PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN Wilayah Sumatera Barat menggelar pertemuan rutin di Wisma Indarung Semen Padang, Rabu (22/6/2022).
Pada pertemuan itu dilaksanakan seminar kesehatan dengan menghadirkan dokter ahli penyakit dalam, Dr. dr. Hj. Arina Widya Murni yang membahas tentang penyakit degeneratif.
Hadir pada kesempatan itu diantaranya, Ketua Umum IIP BUMN Sumbar Ny. Icha Asri Mukhtar, Ketua Bidang Ekonomi dan Organisasi, Ny. Ines Oktoweri, Sekretaris I, Ny. Adek Dorce Yunirsyam, Sekretaris II, Ny. Dian Nicko.
Juga hadir, Bendahara I Ny. Laora Yorinaldi, Bendahara II, Ny. Yuniarti Denis dan puluhan ibu-ibu istri pimpinan BUMN lainnya di Sumbar, juga turut dihadiri Ketua Umum IIP BUMN Sumbar 2018-2022, Ny. Risna Yosviandri.
Ketua IIP BUMN Sumbar Ny. Icha Asri Mukhtar dalam sambutannya mengatakan, penyakit degeneratif sangat meningkat di Indonesia. Penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat dan para pembuat kebijakan sehingga jumlah penderitanya semakin bertambah.
“Angka penyakit tidak menular seperti degeneratif, obesitas, dan trauma akibat kecelakaan lalu lintas semakin meningkat. Sedangkan penyakit lainnya seperti jantung, dan kanker berkurang setiap tahunnya, ” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Unand itu.
Meskipun dikategorikan sebagai proses penuaan, namun penyakit degeneratif tidak selalu menimpa orang yang berusia lanjut. “Orang yang berusia muda juga berpotensi terkena penyakit ini,” kata Ny Icha.
Ia mengatakan, peran ibu sebagai penyedia asupan yang sehat begitu penting. Ibu juga berperan dalam deteksi dini berbagai penyakit pada keluarganya.
“Dapat dikatakan bahwa ibu adalah dokter bagi anggota keluarganya. Saat salah satu anggota keluarga sakit, secara otomatis ibu akan melakukan pertolongan awal untuk mengurangi keluhan,” katanya.
Ibu menurut Ny.Icha, juga menjadi sosok yang mengenalkan dan menanamkan kebiasaan hidup sehat pada keluarganya. “Mengingat perannya yang sangat penting dalam keluarga, maka ibu harus dalam kondisi sehat, baik secara fisik maupun mental,” ujarnya. (rdr)