Andre mengulas Uni Suprapti sudah tinggal di Belanda selama 20 tahun. Kurang lebih selama 10 tahun ia merintis masakan padang secara keliling, dan baru 2 tahun 7 bulan akhirnya membuka restoran. Atas hasil kerja kerasnya tersebut, kini restoran itu beromset 60 ribu euro per bulan.
“Saat saya berbincang dengan beliau, kini Uni Suprapti berencana mengembangkan Restoran baru yang lebih luas dengan dukungan program Pemerintah Indonesia melalu Kementerian BUMN dengan Program BNI Diaspora Go Global. Dan ini harus kita apresiasi dan kita dukung,” tutur Andre.
“Warung Padang Lapek ini dianggap sukses memperkenalkan kuliner Indonesia di Belanda. Karena itu Program BNI Diaspora Go Global ini dalam waktu dekat akan melakukan hal yang sama dengan 2 restoran Indonesia di London, Inggris,” imbuh Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu.
Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) berharap masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Den Haag, Belanda bisa menyempatkan diri mencicipi cita rasa otentik kuliner Indonesia dari rumah makan Padang lapek khas Minang itu.
“Jadi, bagi warga Minang dan seluruh masyarakat Indonesia yang datang ke Belanda harus mencicipi masakan di Warung Padang Lapek yang berada di Den Haag ini. Kita harus dukung UMKM yang dikelola oleh Diaspora Indonesia yang berada di belahan dunia,” ajak Andre. (rdr)