Sapi Kurban Presiden untuk Sumbar Dialokasikan ke Daerah Bencana

Daging sapi kurban itu lebih tepat dibagikan pada masyarakat terdampak bencana karena manfaatnya akan lebih besar.

Sapi kurban Presiden Jokowi untuk korban gempa Pasaman.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sapi kurban dari Presiden Joko Widodo untuk Sumatera Barat pada momentum Idul Adha 1443 Hijriah dialokasikan ke daerah Pasaman dan Pasaman Barat untuk membantu para korban gempa yang sebagian besar masih tinggal di tenda atau gubuk seadanya.

“Biasanya sapi kurban dari Presiden setiap tahun disemblih di Masjid Raya Sumatera Barat. Tahun ini kita distribusikan ke daerah untuk membantu korban bencana,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Sabtu.

Menurutnya, daging sapi kurban itu lebih tepat dibagikan pada masyarakat terdampak bencana karena manfaatnya akan lebih besar. Selain sapi kurban Presiden, sapi kurban dari Pemprov Sumbar rencananya juga akan didistribusikan ke daerah pelosok Sumbar.

“Tahun ini rencananya tim mengunjungi daerah Galugua, Limapuluh Kota saat momentum Idul Adha,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi menyebutkan sapi kurban Presiden tahun ini adalah sapi PO lokal yang diternakkan oleh petani di Pasaman.

“Biasanya adalah sapi jenis simental atau limousin. Namun tahun ini para peternak di Pasaman meminta agar sapinya berasal dari daerah itu,” katanya.

Kondisi saat ini penyakit PMK tengah mewabah, termasuk di Sumbar. Salah satu kebijakan adalah mengurangi perjalanan sapi untuk mengurangi potensi terpapar karena itu diputuskan untuk memilih sapi lokal.

Sapi PO lokal itu menurutnya saat ini masih di kandang pemiliknya untuk dirawat hingga waktu penyemblihan untuk mengantisipasi agar tidak terkena penyakit PMK.

“Sapi PO lokal yang dipilih itu seberat 0,9 ton. Tim secara berkala meninjau kondisi hingga waktu pemotongan,” katanya.

Gempa magnitudo 6,1 terjadi di Pasaman dan Pasaman Barat terjadi pada 25 Februari 2022. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tinggal di tenda atau gubuk seadanya karena belum mampu membangun rumah yang roboh, rata dengan tanah.

Bantuan pemerintah untuk hunian sementara dan hunian tetap masih terkendala data yang belum valid. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version